TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) membiarkan kantornya tetap tersegel. Penyegelan itu sebelumnya dilakukan mantan anggota komite eksekutif PSSI dan 14 pengurus provinsi.
"Kami memang sengaja membiarkan kantor tersegel, sebagai bukti untuk polisi dalam melakukan penyidikan," kata Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI, Tigor Shaloom Boboy, Kamis, 15 Mei 2013.
Tigor mengatakan, segel baru akan dibuka setelah penyidikan selesai. PSSI memang telah melaporkan tindakan penyegelan itu ke Kepolisian Daerah Metro Jaya. "Sebenarnya kami bisa membuka segel kapan saja. Tapi kami menunggu penyidikan selesai dulu saja. Saat ini berkasnya sudah dilimpahkan ke Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya," kata Tigor.
Penyegelan itu merupakan buntut ketidakpuasan 14 pengprov dengan keputusan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin yang membekukan kepengurusan mereka. Penyegelan dilakukan pada Selasa kemarin sekitar pukul 11.00 WIB.
Masalah segel-menyegel pun bahkan berpotensi melebar karena beberapa dari 14 pengurus provinsi itu telah melaporkan Djohar Arifin ke Polda Metro Jaya dengan dugaan pemalsuan berkas dan pencemaran nama baik. Permasalahan kali ini pun membuat ribut-ribut di organisasi sepak bola nasional belum akan tuntas dalam waktu dekat.
Adapun Djohar Arifin belum bisa dikonfirmasi mengenai laporan ke Polda Metro Jaya dan penyegelan tersebut. Saat ini, Djohar disebut masih berada di Arab Saudi untuk menunaikan Umrah. (Berita PSSI lainnya)
ARIE FIRDAUS
Topik Terhangat
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita Lainnya
Real Madrid Jajakan Higuain ke Arsenal
Semen Padang Tak Pilih Lawan di 8 Besar Piala AFC
Arsene Wenger Bersaing dengan Rafael Benitez
Mancini Dipecat City, Balotelli Tak Terkejut