TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah mendesak kepolisian Malaysia untuk melindungi pemain-pemain di Liga Malaysia dari "ancaman" rumah judi. FAM kini sedang menggelar investigasi terhadap dugaan pengaturan skor yang melibatkan pemain dan rumah judi. Pemain kini ditempatkan sebagai saksi dan kesemalatannya sedang rawan.
Harian Malaysia The Star melaporkan bahwa ketika pertandingan Liga Primer Malaysia antara Kuala Lumpur SPA vs. Sime Darby yang berakhir 5-0 untuk Sime Darby, terbentang spanduk bertuliskan "bandar terdeteksi". Polisi dijadwalkan akan menghadiri pertemuan dengan Komisi Anti Korupsi Malaysia untuk membahas investigasi pengaturan skor Liga Primer Malaysia.
Deputi Presiden FAM Tengku Abdullah Sultan Ahmad Shah mengatakan akan segera menyelidiki tuduhan pengaturan skor. "Kami harus melihat ke dalam tuduhan adanya pengaturan pertandingan secara serius. Kami akan membicarakannya dengan menteri olahraga pada Kamis," katanya seperti dikutip ESPN, Rabu, 22 Mei 2013.
"Polisi harus tetap membuka mata terkait semua ancaman. Para pemain tidak boleh dekat dengan bandar judi. Sekali Anda membuka diri, Anda harus menghadapi konsekuensinya," tambah Sultan Ahmad Shah.
Sudah lebih dari sekali pengaturan pertandingan melibatkan pemain-pemain dan wasit di Malaysia. Kasus tertinggi terjadi di Libanon, Cina, dan Korea Selatan. Agen Anti-Kejahatan Kriminal Eropa (Europol) mengklaim bahwa Singapura merupakan pusat kecurangan sepak bola di dunia.
ESPN | KHAIRUL ANAM
Baca juga:
Indonesia Kena Sanksi AFC karena Ulah Suporter
Nike Buatkan City Jersey Teringan dalam Sejarah
David Moyes: MU Butuh Ranocchia dan Shaw
Clichy Kecewa Berat Mancini Dipecat City