TEMPO.CO, London - Siapa yang menduga kalau sebuah Play Station mampu menghubah Dante miskin menjadi Dante sebagai pesepakbola bergelimang harta. Cerita itu bermula saat Dante, bek tangguh Bayern Munchen asal Brasil, masih berumur 13 tahun. Sang ibu tak suka niatnya yang ingin jadi sepak bola dan tidak akan pernah membiayainya.
Jelang remaja belum satupun klub lokal Brasil yang melirik kemampuan Dante. "Keluarga saya tidak percaya kalau saya akan menjadi pemain sepak bola karena saya tidak berhasil dalam uji coba di klub-klub lokal," kata Dante kepada The Sun, Sabtu, 25 Mei 2013. "Seperti setiap anak Brasil, mimpi saya adalah menjadi pemain sepak bola. Saya bermain di jalanan di lingkungan saya dan dengan klub-klub lokal."
Keluarga Dante mengatakan dirinya harus melakukan sesuatu yang lain di luar sepak bola. Namun Dante kukuh. "Ada sesuatu dalam diriku yang mengatakan aku harus mengejar mimpi ini," tambahnya. "Orang tua saya mengatakan mereka tidak akan mendukung saya jadi saya memutuskan untuk menjual Play Station saya buat membeli tiket bus agar saya bisa pergi dan melakukan uji coba dengan klub lokal."
Dante sebenarnya tidak terlalu miskin. Namun untuk bisa makan setiap orang di keluarga dan lingkungannya harus bekerja dengan sangat keras. Jadilah Play Station miliknya jadi pertaruhan.
Dari hasil penjualan Play Station itu, Dante kecil melakukan perjalanan epik sejauh 2.575 kilometer ke arah selatan. Tujuannya adalah sebuah kota bernama Parana.
Dante berpikir dia sudah tidak punya kesempatan untuk lolos dari ujicoba di klub-klub lokal di Bahia, kota kelahirannya. "Brasil adalah negara besar jadi saya pikir harus ada satu tim untuk saya," ujar Dante.
Juventude kemudian terkesan oleh Dante. Usai menunjukkan kemampuannya, Dante diberi makan dan disediakan penginapan. Karir awal di Juventude itulah yang membawa Dante melanglang ke Eropa dari Lille sampai dua klub Belgia: Lalreroy dan Standard Liege, sebelum akhirnya ke G'ladbach dan tiga musim kemudian atau awal musim ini, menjadi bagian skuad hebat Jupp Heynckess di Munchen.
Dinihari nanti, akan mencoba peruntungannya di kompetisi tertinggi benua Eropa."Bayern telah di sini (final) tiga kali dalam empat tahun yang merupakan prestasi besar dan sekarang kami ingin menang," kata Dante. "Mudah-mudahan, kali ini saya bisa keluar sebagai pemenang."
THE SUN | KHAIRUL ANAM
Baca juga:
Duel Kunci Borussia Dortmund Vs Bayern Muenchen
Perjalanan Dortmund Menuju Final Liga Champions
Perjalanan Bayern Muenchen ke Final Liga Champions
Kisah Lewandowski, Dedikasi Untuk Sang Ayah
Benang Merah Dortmund 1997 dengan 2013