TEMPO.CO, London - Ketua Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) David Bernstein mengakui Inggris punya pekerjaan rumah untuk mengembangkan pemain-pemain muda. Mulai bulan depan Bernstein dipaksa pensiun karena usianya, 70 tahun, sudah melewati ambang maksimal pejabat FA. Untuk itu Bernstein segera menimpakan pekerjaan rumahnya tersebut kepada calon penggantinya, Greg Dyke.
Bernstein sebenarnya ingin terus menjabat sebagai ketua FA. Namun dewan FA menolak usulannya untuk mengubah aturan ambang-usia untuk menjabat ketua FA. Menurut Bernstein, saat ini Inggris dan Liga punya masalah akut pada prosentase pemain asli di liga.
"Pada isu yang lebih luas dalam klub dan negara, jumlah pemain Inggris di Liga Primer Inggris dan Football League (Divisi II-III) merupakan isu yang sangat penting," kata Bernstein seperti dikutip The Independent, Senin, 3 Juni 2013. "Kita punya jumlah sekitar 30 persen (pemain Inggris di Liga Primer dan di Jerman ada lebih dari 50 persen pemain Jerman di Bundesliga) di mana 20 persen itu merupakan jumlah pemain yang banyak."
"Kami sangat membutuhkan peningkatan wadah pemain berkualitas dan manajer Roy Hodgson harus memilh dari sana," tambah Bernstein. "Saya pikir itu masalah besar. Semua pekerjaan yang kita lakukan pada pengembangan pemain muda ditujukan untuk melakukan hal itu buat tahun-tahun berikutnya dan itu bagus untuk melihat beberapa pemain bagus muncul seperti Jack Wilshere. Ada beberapa pemain muda yang muncul tapi kita perlu lebih banyak lagi."
Sayangnya FA dan Bernstein tidak memiliki masukan langsung dalam program pengembangan pemain muda Inggris. Semua program pembinaan pemain muda kini berada di tangan elite klub dan akademi mereka. Apalagi klub Inggris saat ini cenderung lebih mendatangkan pemain jadi atau pemain asing untuk akademi mareka.
Sementara itu, calon pengganti David Bernstein mulai Juli depan, Greg Dyke telah menyampaikan kritik tajamnya terhadap sistem FA sekarang. Menurut Dyke, Liga Inggris sampai saat ini belum mengakomodasi kesempatan pemain muda untuk lebih leluasa menembus skuad inti klub.
"Liga ini seperti bisnis film, di mana ada banyak pendapatan tapi semuanya melupakan bakat pemain muda," kata Dyke seperti dikutip Daily Mail. Prosentase pemain asli Inggris di liga domestik merupakan yang terendah di antara 5 liga besar Eropa. Liga Spanyol punya prosentase paling tinggi di mana pemasin asli Spanyol yang berlaga di La Liga mencapai 61 persen, disusul Prancis 60 persen, Jerman 47 persen, dan Italia 46 persen.
DAILY MAIL | THE INDEPENDENT | KHAIRUL ANAM
Baca juga:
Situs EPL Keceplosan Soal Mou Kembali ke Chelsea
Jacksen Tiago, Suasana Saling Menghargai di Timnas
Demi Patung, Cristiano Ronaldo Tanggalkan Pakaian
Imbang dengan Brazil, Inggris Punya Joe Hart
Mepet, Ini Strategi Jacksen Hadapi Tim Belanda