TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Operasional PT Liga Indonesia, Joko Driyono, menyayangkan kejadian penyerangan bus pemain Persib Bandung menjelang laga melawan Persija Jakarta, Sabtu pekan lalu. Namun, ia juga tak ingin pengamananan laga Liga Super Indonesia menimbulkan suasana seram.
"Tentunya kami tidak ingin sepak bola kita dikelola seperti dalam kondisi perang," kata Joko di kantor Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Jakarta, Senin, 24 Juni 2013. Menurut dia, kondisi tersebut justru akan membuat pemain tertekan.
Sabtu lalu, bus yang mengangkut Pemain Persib Bandung diserang sekelompok orang di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, di depan Hotel Kartika Chandra. Penyerangan ini menyebabkan laga Persija Jakarta versus Persib Bandung batal. Informasi mengenai pelaku penyerangan ini masih simpang siur. Beberapa pihak menduga pelaku penyerangan itu adalah oknum JakMania, fans Persija.
Sebagaimana dikutip beberapa media online hari ini, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Slamet Riyanto, mengatakan bahwa berdasarkan rekaman CCTV, para penyerang terlihat menggunakan pakaian hitam-hitam dan tidak menggunakan atribut apa-apa.
PT Liga memutuskan akan menjadwal ulang pertandingan tersebut pada 28 Agustus 2013. Menurut Joko, keputusan itu diambil lantaran kejadian penyerangan itu tidak terduga dan di luar kuasa panitia penyelenggara. Namun, keputusan itu bisa gugur jika Komisi Disiplin PSSI menemukan bukti pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh salah satu klub.
GADI MAKITAN