TEMPO.CO, Jakarta -Klub asal Inggris, Arsenal akan menyambangi Jakarta pekan ini. Kunjungan itu adalah rangkaian tur Asia tim Gudang Peluru (julukan Arsenal) menjelang kompetisi Liga Primer Inggris musim 2013/ 2014. Selain Indonesia, Theo Walcott cs juga akan mengunjungi Vietnam dan Jepang.
Selama di Tanah Air, pelbagai agenda pun direncanakan akan mereka lakukan. Tidak hanya menggelar laga eksebisi melawan Indonesia Dream-Team, tim asuhan Arsene Wenger itu juga akan menggelar beberapa kegiatan seperti klinik kepelatihan singkat.
Sesuai jadwal awal yang dirilis pihak promotor, Arsenal akan sampai di Jakarta pada 12 Juli di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Mereka dijadwalkan mendarat pada pukul 15.00 WIB dan langsung menggelar konferensi pers kedatangan.
Esoknya, agenda lebih padat akan menyergap Alex Oxlade-Chamberlain cs. Mereka dijadwalkan menggelar klinik kepelatihan pada sore hari, sebelum menjalani sesi latihan terbuka di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada malamnya.
Adapun tiket pertandingan Arsenal melawan Indonesia Dream-Team telah dilepas ke pasaran sejak beberapa hari lalu dengan harga berbeda, mulai Rp 100 ribu hingga Rp 750 ribu. Pembelian, antara lain dapat dilakukan melalui situs indotix.com, kiostix.com, atau Ibu Dibyo.
Berikut jadwal tim Arsenal selama di Jakarta:
Jumat, 12 Juli 2013:
15.00 WIB - Konferensi pers di Arya Satya Lounge Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur
Sabtu, 13 Juli 2013:
16.30-17.30 WIB - Klinik kepelatihan singkat di Stadion Utama Gelora Bung Karno
20.00-21.00 WIB - Latihan terbuka di Stadion Utama Gelora Bung Karno
Ahad, 14 Juli 2013:
20.45 - Pertandingan melawan Indonesia Dream-Team
ARIE FIRDAUS
Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh
Terpopuler:
5 Manfaat Berciuman bagi Kesehatan
Korupsi Simulator, KPK Periksa Lagi Jenderal Nanan
Demi Kebersihan, Kini Ada Urinoir dengan Wastafel
Ini Alasan Kuba Terima Permintaan Suaka Snowden
Pemain Muslim Mengubah Liga Inggris
Simulator SIM, Ini Pertanyaan KPK untuk Nanan