TEMPO.CO , Jakarta:Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengancam mencabut hak pengelolaan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) atas kompetisi Liga Prima Indonesia. Ancaman tersebut dikeluarkan PSSI karena menilai LPIS tidak maksimal dalam mengelola kompetisi.
"Mereka berulang kali melakukan kesalahan, seperti tidak bisa menggelar pertandingan. Hal itu sering terjadi, tidak hanya sekali," kata Ketua Komisi Disiplin PSSI Hinca Pandjaitan, Sabtu, 14 September 2013.
"Jadi bisa saja keputusan itu (pencabutan hak pengelolaan) nanti diputus komisi. Hasil keputusan itu kemudian kami serahkan ke komite eksekutif sebagai rekomendasi bagi mereka untuk membuat keputusan tetap."
Sampai saat ini, komisi disiplin sendiri masih terus memeriksa LPIS. Kemarin, mereka memanggil Ketua LPIS Widjajanto untuk menanyakan permasalahan yang ada di kompetisi Liga Prima dan proyeksi ke depannya.
"Mungkin baru Rabu pekan depan ada keputusan dari komdis, apakah akan mencabut hak pengelolaan kompetisi atau tidak. Atau bisa jadi ada keputusan lain," kata Hinca lagi.
Adapun Widjajanto enggan berpolemik soal ancaman tersebut. Secara diplomatis ia mengatakan menyerahkan semua keputusan kepada PSSI selaku induk organisasi sepak bola Indonesia. "Kami mengembalikan saja ke PSSI, karena mereka adalah pemilik LPIS," kata Widjajanto.
"Saya tidak mau menambah polemik, karena saat ini sudah tidak ada dualisme di sepak bola Indonesia. Kondisinya sudah berbeda dibanding beberapa bulan lalu."
ARIE FIRDAUS
Berita Terpopuler:
Tolak Miss World, FPI Akan Menyeberang ke Bali
Gubernur BI: Jokowi Pengendali Inflasi Terbaik
Korban Tewas Kecelakaan Dul di Jagorawi Jadi 7
Kongres Guru Besar di Yogya Kritik Presiden SBY
Muak dengan 'Miley Cyrus'? Google Berikan Solusi