TEMPO.CO, Makassar - Kepala Pelatih PSM Hans Peter Schaller menakui anak asuhnya bermain lemah melawan Sriwijaya FC dilaga kedua QNB League di Stadion Mattoangin, Sabtu, 11 April 2015. Pasalnya, sebelum bermain, skuad Juku Eja mendapat kabar bahwa Nenad Begovic tidak bisa diturunkan lantaran International Transfer Certificate (ITC)-nya belum disahkan oleh PT Liga Indonesia.
"Pemain memang sudah lemah sebelum bermain, setelah ada informasi Nenad tidak bisa main," kata Schaller, Sabtu 11 April 2015.
Menurut Schaller, sepanjang pertandingan 90 menit, skuad Juku Eja bermain lemah. Apalagi, di menit terakhir para pemain sudah mengalami kecapean. "Terakhir pemain kami lemah, sehingga Sriwijaya memanfaatkan itu melalui serangan balik," ujar Schaller.
Selain itu, Schaller menambahkan, cuaca juga berpengaruh karena telalu panas, sehingga dimenit-menit terakhir pemain mengalami kelelahan. "Ditambah penampilan Nemanja Vucicevic yang tidak maksimal," ujar dia.
Namun, Schaller mengaku bersyukur karena anak asuhnya mampu bermain imbang melawan Sriwijaya FC dengan skor 3-3 pada laga kedua QNB League 2015 di Stadion Mattoangin, Sabtu, 11 April 2015. Alasannya, tim tamu Sriwijaya FC dihuni oleh empat pemain tim nasional Indonesia, seperti Titus Bonai, Raphael Maitimo, Patrich Wanggai, dan Ferdinand Sinaga.
"Kami bersyukur karena tidak kalah dikandang," kata Schaller, usai pertandingan, Sabtu, 11 April.
Sementara itu, Pelatih Sriwijaya FC Benny Dollo mengatakan belum puas dengan hasil akhir melawan PSM. Meskipun berhasil merebut satu poin di kandang lawan. "Kami tidak puas dengan hasil imbang ini," ucap Benny.
Menurut dia, timnya sengaja melakukan strategi bertahan di menit awal pertandingan agar ada space untuk melakukan serangan balik. Tapi strategi ini belum maksimal diterapkan pemain.
DIDIT HARIYADI