TEMPO.CO, Cologne: Masa transisi di tim Jerman berlangsung tak mulus. Delapan laga setelah merebut gelar juara Piala Dunia 2014, tim asuhan Joachim Loew itu terkesan masih limbung. Der Panzer hanya bisa memenangi empat laga. Dua laga lainnya berujung dengan kekalahan dan dalam dua partai lain mereka hanya bisa meraih hasil imbang.
Banyak analisa yang menyebutkan inkonsistensi itu terjadi tak lepas dari perubahan yang harus dilakukan Loew di timnya. Ia ditinggal sejumlah pemain gaeknya yang pensiun, termasuk Philipp Lahm, Per Mertesacker, dan Miroslav Klose. Sebagai gantinya, ia bergantian mengandalkan Jonas Hector (Cologne), Antonio Rudiger (Stuttgart), dan Karim Bellarabi (Bayer Leverkusen).
Saat ditahan Australia 2-2 pada 25 Maret lalu, Hector dan Bellarabi jadi starter. Loew saat itu seperti sengaja melakukan banyak eksperimen. Ia tak memainkan Bastian Schweinsteiger, Manuel Neuer, Mats Hummels, dan Jerome Boateng. Di lini belakang ia memilih memasang tiga bek yang jarang bekerja sama: Shkodran Mustafi, Benedikt Hoewedes, dan Holger Badstuber. Hector dan Bellarabi diandalkan sebagai sayap.
Eksperimen itu tak lagi dilakukan Loew saat melawan Georgia di babak kualifikasi Euro 2016 pada 29 Maret. Neuer, Hummels, Boateng, dan Schweinsteiger kembali ke tim. Hector tetap jadi andalan, sedangkan Bellarabi terpinggirkan. Hasilnya Jerman bisa menang 2-0, berkat gol Marco Reus dan Thomas Mueller.
Tapi, kemenangan atas Georgia itu hanya yang ketiga dari lima laga kualifikasi Euro. Tim juara dunia itu pun kini hanya menempati posisi kedua klasemen Grup D dengan nilai 10, sama dengan Skotlandia yang ada di bawahnya dan tertinggal satu angka dari Polandia.
Jerman akan kembali berlaga di laga kualifikasi berikutnya, melawan Gibraltar, pada 13 Juni mendatang. Tapi, sebelum itu, pada malam ini, mereka akan mengasah diri dengan menghadapi Amerika Serikat dalam laga uji coba di Cologne.
Ini akan jadi laga uji coba yang menarik, terutama karena tim lawan yang dilatih Juergen Klinsmann, yang pernah jadi pemain andalan Jerman juga pernah dua tahun melatih tim itu, dengan Loew sebagai asistennya.
Manajer Jerman, Oliver Bierhoff, menyebut laga melawan Klinsmann selalu menjadi spesial. “Kami ingin melawan Amerika dalam atmosfer yang hebat dengan menampilkan sepak bola yang menarik,” kata dia.
Setelah Amerika dilatih Klinsmann, Jerman sempat melawan tim itu dua kali. Pada 2013 mereka takluk 4-3 di Washington, tapi mampu membalas dengan kemenangan 1-0 pada babak grup Piala Dunia 2014. Setelah tersingkir dari babak 16 besar Piala Dunia, Amerika sudah melakukan 11 pertandingan dan hanya menang empat kali. Tapi satu dari empat kemenangan itu diraih di laga terakhir, yakni atas Belanda 3-1 pada 5 Juni lalu.
“Semoga kami bisa tampil lebih konsisten,” kata Klinsmann jelang laga melawan Jerman. “Kami mengejutkan banyak orang dengan kemenangan atas Belanda, tapi kini kami harus mampu melakukan pendekatan sama, tampilan berenergi yang sama, serta disiplin sama melawan juara dunia.”
Pada laga nanti, Jerman tak bisa memainkan Hummels yang cedera. Sedangkan Boateng baru akan bergabung dengan tim besok, atau beberapa jam sebelum pertandingan, sehingga diragukan bisa tampil maksimal.
REUTERS | AP | NURDIN