TEMPO.CO, Bali - Kembali masuk grup babak penyisihan di Bali memberi kesan tersendiri bagi Mitra Kukar. Pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra, mengatakan dirinya berharap suasana di Bali bisa memicu tim asuhannya untuk bisa mencapai target yang lebih tinggi dibanding turnamen sebelumnya, Piala Presiden.
“Senang perasaan berjodoh dengan Bali karena, bagi Mitra Kukar, bermain di Bali sudah tidak asing lagi. Pertandingan juara III dan IV Piala Presiden juga di Bali. Suasana dan nuansanya menyatu di Bali,” katanya di Kuta, Bali, Selasa, 10 November 2015.
Jafri mengaku persiapan menghadapi turnamen Piala Jenderal Sudirman sedikit berbeda dengan Piala Presiden. Khususnya, kata dia, soal waktu untuk mempersiapkan tim lebih sedikit. “Kalau Piala Presiden, persiapan tim 10 hari. Kalau sekarang (Piala Jenderal Sudirman) hanya punya waktu 4 hari,” ujarnya.
Kendati waktu persiapan tidak lebih matang dibanding saat turnamen Piala Presiden, pelatih berdarah Minang itu tetap optimistis tim asuhannya bisa menampilkan permainan yang tidak mengecewakan. “Tapi lihat nanti hasilnya karena siapa tahu hasilnya bisa lebih baik. Intinya, kami tetap optimistis tim ini akan tampil baik nantinya walaupun persiapan singkat. Dan, yang terpenting kondisi para pemain bugar,” tuturnya.
Seperti diketahui, Bali United, sebagai tim tuan rumah di Grup B turnamen Piala Jenderal Sudirman, akan bertemu dengan tim-tim besar, yaitu Mitra Kukar, Persipura Jayapura, Semen Padang, dan PSM Makassar. Bahkan grup ini mempertemukan nostalgia tiga pelatih asal Minang: Indra Sjafri (Bali United), Jafri Sastra (Mitra Kukar), dan Nil Maizar (Semen Padang). “Dalam sepak bola, ketemuan satu kampung di satu turnamen itu biasa. Kebetulan kompetisi sepak bola vakum sudah hampir satu tahun,” katanya.
BRAM SETIAWAN