TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona diperkirakan akan kesulitan mempertahankan dua bintang mereka, Lionel Messi dan Neymar Jr, dari serbuan klub-klub Liga Inggris. Penyebabnya, beban gaji klub asal Catalan, Spanyol, itu dinilai sudah terlalu besar dan berada di ambang batas peraturan finansial yang dikeluarkan badan sepak bola Eropa, UEFA.
Laman Daily Mail menuliskan bahwa musim lalu Barcelona mendapatkan penghasilan kotor senilai 482 juta pound sterling atau setara dengan Rp 9,9 triliun. Namun jumlah itu dinilai tak seberapa mengingat gaji para pemain Barcelona yang juga ikut meroket setelah menerima bonus kemenangan di tiga kompetisi, yakni Liga Spanyol, Piala Spanyol, dan Liga Champions.
Misalnya untuk menggaji Lionel Messi saja, Barcelona harus merogoh kocek hingga 14,8 juta pound sterling atau setara dengan Rp 306,9 miliar per tahun, termasuk bonus 2,8 juta pound sterling atau setara dengan Rp 58 miliar. Gaji pemain Barcelona saat ini diperkirakan mencapai 73 persen dari total pendapatan Barcelona. Persentase itu telah melampaui kebijakan penggajian yang dibuat Barcelona sendiri, dan jika tak segera diturunkan, akan membuat para petinggi klub berada dalam ancaman pemecatan dalam dua tahun ke depan.
Di sektor pendapatan, Barcelona juga belum mendapatkan sumber baru. Pembicaraan soal sponsor dengan Qatar Airways mentok karena Barcelona meminta peningkatan nilai kontrak menjadi 40 juta pound sterling atau setara dengan Rp 829,4 miliar per tahun.
Presiden Barcelona, Joseph Bartomeu, dan Wakil Presiden Bidang Marketing, Manel Arroyo, dikabarkan sudah membicarakan hal ini di Doha, Qatar, Oktober lalu. Namun mereka pulang dengan tangan hampa. Kontrak dengan Qatar Airways akan habis tahun depan.
Beban finansial Barcelona semakin berat karena mereka harus menabung untuk rencana renovasi kompleks Stadion Nou Camp dengan anggaran mencapai 423 juta pound sterling atau setara dengan Rp 8,77 triliun. Proyek ini akan dimulai dalam dua tahun dan diperkirakan akan memakan waktu hingga tujuh tahun.
Renovasi ini nantinya memang akan bisa menambah pendapatan Barcelona karena Nou Camp baru akan berkapasitas hingga 105 ribu tempat duduk. Mereka juga akan membangun stadion mini untuk tim Barcelona B di kompleks latihan mereka, dan lapangan basket akan dibangun di areal tempat stadion mini saat ini.
Meskipun mereka mendapatkan kontrak siar televisi hingga 99 juta pound sterling atau setara dengan Rp 2,05 triliun per tahun, mereka masih kalah dalam hal iklan komersial dibanding klub-klub besar Inggris.
Kondisi keuangan seperti itu diperkirakan akan membuat Barcelona kesulitan membuat kesepakatan kontrak baru dengan kedua bintangnya, Neymar dan Messi. Barcelona saat ini memang sedang mencoba memagari kedua pemain itu dengan kontrak baru meskipun kontrak mereka baru akan habis pada 2018 mendatang.
Pembicaraan kontrak baru antara Barcelona dan Neymar sudah dimulai. Saat ini dia mendapatkan sekitar 9,9 juta pound sterling atau setara dengan 205 miliar per tahunnya. Dia diperkirakan akan meminta gaji mendekati nilai kontrak yang dimiliki Messi. Klausa pembelian Neymar juga akan ditingkatkan menjadi 176 juta pound sterling atau sekitar Rp 3,65 triliun dalam kontrak barunya.
Adapun kontrak Messi diperkirakan akan segera dibicarakan pada tiga bulan ke depan. Barcelona diperkirakan tak akan menyentuh gaji pokok Messi, tetapi akan menaikkan hak atas image dan bonus yang diterimanya.
Blaugrana memang masih memiliki sejumlah potensi pendapatan jangka panjang, seperti kontrak dengan Nike yang diperkirakan akan menghasilkan sekitar 21 juta pound sterling hingga 24,7 pound sterling per tahun. Namun pembicaraan itu baru akan dilakukan Juni 2018 nanti.
Mereka juga berencana untuk menjual nama stadion baru mereka seperti yang dilakukan oleh Arsenal dengan perusahaan penerbangan Fly Emirates. Namun pembicaraan soal ini kemungkinan baru akan bisa dilakukan pada Oktober tahun depan.
DAILYMAIL | FEBRIYAN