TEMPO.CO, Kuta - Pelatih Mitra Kukar menilai tim asuhannya berjodoh dengan Bali. Sudah dua kali skuadnya menjalani babak penyisihan di Bali, yakni saat tampil di turnamen Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman.
Berada di Bali hampir sebulan, Jafri tak banyak meluangkan waktunya untuk jalan-jalan mengunjungi obyek wisata di Bali. "Saya cuma sering ke Pantai Kuta sambil jogging pagi atau sore," ujar Jafri saat ditemui di Kuta, Senin, 7 Desember 2015.
Pelatih kelahiran Payakumbuh, 23 Mei 1965, itu mengungkapkan kerinduan pada istrinya, Irma Fristin,a dan dua putrinya, Suci Rahmalia dan Aziza Rahmalia. Ia ingin mengajak tiga perempuan yang disayanginya itu berjalan-jalan di Bali.
"Yang pasti merindukan jalan-jalan bersama istri dan anak-anak karena tidak asyik jalan-jalan sendiri, terus cuma cerita ke istri dan anak-anak," ujarnya.
Di sela-sela latihan dan bertanding, Jafri bersama timnya juga menyempatkan makan bersama. "Waktu itu sempat makan ikan bakar bersama tim di Pantai Jimbaran. Saya suka suasananya, bagus. Menu favorit saya makanan laut dan kerang," ucapnya.
Meski menyukai ikan, pelatih asal Sumatera Barat itu tetap mencari makanan dari daerahnya. “Biar keliling-keliling tetap yang dicari nasi Padang. Saya kangen sambal balado buatan istri saya,” tuturnya.
Tim asuhan Jafri bertahan di Bali setelah memastikan tiket lolos babak delapan besar. Di Pulau Dewata itu, timnya mematangkan persiapan menghadapi babak delapan besar.
Berdasarkan hasil undian, Mitra Kukar masuk di Grup D bersama dengan PS TNI, Persija Jakarta, dan Semen Padang FC. Grup ini akan bertanding di Stadion Manahan, Solo, 12-22 Desember 2015 untuk memperebutkan tiket maju semifinal.
Menjelang berangkat ke Solo, Jafri mengaku belum banyak tempat wisata di Bali yang dikunjungi. "Tidak semua tempat bisa kami kunjungi karena setelah latihan, istirahat. Kami di sini juga bukan wisata karena program latihan terus berjalan. Ya, sambil menyelam minum air," katanya.
BRAM SETIAWAN