TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester United, Louis van Gaal, 64 tahun, meninggalkan acara konferensi pers jelang pertandingan Manchester United vs Stoke City, Sabtu mendatang di Britannia Stadium.
Setelah menjawab tiga pertanyaan dari jurnalis yang hadir, dia pun meninggalkan acara itu. Tak ada lagi sesi tanya-jawab lagi setelah dia nyelonong pergi meninggalkan sebuah ruangan di Carrington, tempat konferensi pers itu digelar. Total dia hanya berbicara selama 4 menit, 58 detik.
Dengan wajahnya yang dingin dia pun keluar ruangan. Matanya menyapu keadaan di ruangan itu. Dia terlihat menahan emosinya.
Sebab kemarahan Van Gaal itu tak lain dengan pemberitaan yang selama ini beredar soal kemungkinan pemecatannya dari kursi manajer Manchester United.
“Apakah ada di sini yang merasa perlu meminta maaf pada saya?” katanya. “Saat ini saya merasa seperti telah dipecat dan teman saya (Mourinho) sudah siap untuk menggantikan saya.”
Louis van Gaal juga menyatakan kalau pun dia akhirnya bicara pada media, itu tak lain karena aturan Liga Primer. Setiap manajer memang diwajibkan memberikan keterangan pers menjelang laga yang akan dilakoninya.
“Saya harus berbicara dengan kalian. Tapi saya hanya akan menyatakan sesuai dengan konteks pertandingan. Saya hanya bisa katakan bahwa saya telah mencoba mengangkat kepercayaan diri pada pemain. Saya sudah melakukan segalanya di pekan ini,” kata Van Gaal.
Menghadapi Stoke City, Van Gaal menyatakan bahwa dia telah melakukan pertemuan dengan para pemain dan juga staf pelatih. “Saya telah bicara dan merasakan kehangatan dan dukungan dari semua orang di Carrington,” katanya. Dukungan serupa juga disebut Van Gaal diterimanya dari Sir Alex Ferguson, David Gill, dan Wakil CEO Ed Woodward.
Tapi, lagi-lagi menyemprot para jurnalis yang hadir di sana. Menurut dia, bukan hal itu yang ingin ditulis media melainkan tentang kemungkinan pemecatannya.
“Apakah kalian tidak memikirkan istri, anak-anak, atau cucu saya? Apa yang kalian pikirkan? Mereka menghubungi saya berkali-kali. Arsene Wenger juga mengatakan hal tentang itu.”
Sebelumnya, Arsene Wenger, manajer Arsenal, menyatakan bersimpati pada Louis van Gaal. Dia menolak memberikan komentar. “Saya tidak perlu menambah-nambahinya. Saya tidak mau siapa pun kehilangan pekerjaan," kata Wenger.
Louis van Gaal tengah berada dalam tekanan yang berat. Dalam sebulan terakhir, Manchester United tak juga beroleh kemenangan. Posisi klubnya yang pernah menjadi pemuncak klasemen terus melorot hingga akhirnya berada di peringkat kelima setelah kalah dari NorwichCity, pekan lalu, 2-1.
Dia juga gagal membawa Manchester United melaju ke babak 16 Besar Liga Champions. Media di Inggris pun ramai memberitakan berbagai kemungkinan yang akan menimpa kelanjutan karirnya. Van Gaal juga dikabarkan sudah diberi ultimatum. Bila gagal menang lagi melawan StokeCity dan Chelsea, ia disebut akan menghadapi pemecatan.
Rupanya itu yang membuat Van Gaal tak senang.
Dailymail|BBC|IB