TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Klub Persija Jakarta, Ferry Paulus, membenarkan keputusannya bergabung dengan Kelompok 85 yang mendesak Kongres Luar Biasa ke Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Menurut Ferry, permintaan KLB merupakan hal yang legal dan sesuai dengan aturan.
Sayangnya, Ferry enggan menyebutkan cerita bergabungnya Persija dengan Kelompok 85. "Sepertinya terlalu dalam," kata Ferry seusai jumpa pers Persija di T Hotel, Jakarta, Sabtu, 7 Mei 2016.
Ferry menegaskan, keputusan Persija bergabung dengan kelompok yang mendesak KLB murni untuk menyelamatkan sepak bola Tanah Air. Sebagai pemilik suara di PSSI, Ferry ingin haknya itu digunakan dengan sebaik-baiknya. "Jangan sampai hak sebagai voter digondol orang lain," katanya.
Ferry mengaku tak punya maksud lain untuk mendesak diselenggarakannya KLB. Dia dan Persija tak mengincar kursi apa pun di PSSI. "Pun soal calon Ketua PSSI, saya belum kepikiran," ujarnya.
Sebelumnya, berembus kabar bahwa anggota Kelompok 85 bertemu Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD Letnan Jenderal Edy Rahmayadi. Ferry membantah kabar tersebut. "Tidak. Kalau ada, ya, saya tak tahu," katanya.
INDRA WIJAYA