TEMPO.CO, London - Irlandia hampir tidak pernah diunggulkan dalam kejuaraan sepak bola antarnegara Piala Eropa. Negara berpenduduk hanya 6,4 juta jiwa dan terletak di Atlantik Utara ini baru dua kali lolos ke putaran final, yaitu di Jerman 1988 dan di Polandia & Ukraina 2012. Hasilnya dua kali itu langsung terhenti di babap penyisihan grup.
Namun, ketika membicarakan kembali tim nasional Irlandia menjelang putaran fina Piala Eropa di Prancis, 10 Juni hingga 10 Juli nanti, orang akan diingatkan kembali pada tiga hal. Pertama, Irlandia pernah mengalahkan Uni Soviet 3-0 pada kualifikasi Piala Eropa 1976 di Dublin. Tiga gol itu hasil hat-trick penyerang andalannya, Don Givens.
Kedua, Irlandia pernah menang 1-0 melawan Inggris pada pertandingan perdana debut Irlandia di putaran final Piala Eropa di Jerman 1988. Satu gol kemenagan Irlandia itu dihasilkan melalui sundulan pemain gelandang Ray Houghton. Sayangnya setelah itu Irlandia kalah dalam tiga kali pertandingan berikutnya sehingga tidak lolos ke babak knock out berikutnya.
Ketiga, Irlandia menang 1-0 atas juara Piala Dunia empat kali, Jerman, di Dublin, Irlandia, 8 Oktober 2015. Pertandingan itu merupakan babak kualifikasi Piala Eropa 2016, dan satu-satunya gol itu dicetak Shane Long, pemain depan Southampton berusia 29 tahun.
Tim Irlandia yang ditangani pelatih Martin O’Neill, mantan pemain gelandang tim Irlandia Utara ini membukukan hasil yang cukup bagus pada babak kualifikasi Piala Eropa 2016. Mereka 6 kali menang, 4 kali imbang, dan 2 kali kalah, dengan mencetak gol rata-rata 1,8 dalam setiap pertandingan.
Hasil yang mereka bukukan selama pertandingan persiapan menuju putaran final di Prancis jug a lumayan bagus. Dalam tiga kali uji coba terakhir pasukan O’Neill menang 1-0 melawan Swiss di Dublin, Irlandia, pada 25 Maret lalu. Kemudian mereka bermain imbang 2-2 melawan Slovakia, juga di Dublin, 29 Maret lalu. Yang terakhir mereka bermain imbang 1-1 melawan Belanda, di Dublin, 27 Mei lalu. Belanda merupakan juara Piala Eropa 1988.
Yang pantas digarisbawahi dalam tiga pertandingan itu, Long mencetak masing-masing satu gol ke gawang Slovakia dan Belanda. Ia termasuk pemain yang akan diboyong O’Neill ke Prancis nanti.
Dengan reputasi itu O’Neill meyakini Irlandia kali ini hadir pada putaran final Piala Eropa bukan untuk sekedar meramaikan dan angkat koper setelah babak kualifikasi grup usai. Mantan pemain gelandang Iralandia Utara 1971-1984 ini optimistis pasukannya akan dapat melewati babak penyisihan grup ke babak knock out.
Irlandia pada babak penyisihan grup nanti berada di Grup E bersama Italia, Belgia, dan Swedia. Di grup ini Italia, juara Piala Eropa 1968, paling difavoritkan lolos dari babak penyisihan grup.
Dari hasil penyisihan grup nanti tim denga poin terbanyak pertama dan kedua berhak maju ke babak selanjutnya, babak 16 besar atau babak knock out. Adapun empat tim terbaik peringkat ketiga (dari enam grup) juga kebagian masing-masing satu tiket ke babak kedua tersebut.
Irlandia akan mengawali pertandingannya melawan tim Swedia di Stadion Stade de France, Saint-Denis, Prancis, pada 13 Juni mulai pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 23 WIB. Setelah itu mereka melawan tim Belgia pada 18 Juni, kemudian melawan Italia pada 22 Juni .
Asisten O’Neill, Roy Keane, juga yakin Irlandia kali ini bakal lolos setidaknya ke babak kedua atau 16 besar, “Semua orang mengatakan peluang kami berat. Semua tim akan merasa semua lawan di babak penyisihan grup berat,” kata mantan pemain gelandang terbaik Manchester United di era pertengahan 90-an hingga pertengahan 2000-an ini. “Tim mana pun yang akan menghadapi kami tahu mereka harus bermain dengan sangat, sangat, sangat bagus untuk mendapatkan hasil yang layak melawan kami.”
Sementara itu, pemain depan Irlandia, Robbie Keane, mengaku tetap siap tampil meskipun sempat didera cedera otot betis dalam latihan persiapan terakhir. “Beruntung, cedera ini tak seburuk yang semua saya kira. Menurut tim medis butuh dua pekan untul memulihkannya sehingga saya dapat memperkuat tim melawan Swedia,” katanya. “Kalaupun ternyata saya belum cukup fit, saya akan siap dimainkan pada pertandingan kedua.”
Pemain depan Irlandia ini juga yakin dengan semangat timnya karena dukungan suporter mereka. “Walaupun kami dari negara kecil, namun dukungan mereka luar biasa. Ke mana pun Irlandia tampil di turnamen besar mereka selalu menyertai. Saat saya remaja hal itu tidak berubah. Kami sangat menghargai dukungan mereka.”
Keane siap bahu membahu dengan Long dan pemain depan Irlandia lainnya untuk membobol gawang tim mana pun yang mencoba menghadang mereka. Di lini tengah Glenn Whelan siap mengkordinasi para pemain gelandang menopang mesin depan pendobrak mereka.
Adapun di belakang, sang kapten John O'Shea dan kawan-kawan diyakini dapat membentengi gawang tim berjuluk The Green Army atau Tentara Hijau ini.
UEFA | BBC | DAILYMAIL | AGUS BAHARUDIN
Republik Irlandia
Manajer: Martin O'Neill
Penjaga Gawang: Keiren Westwood, Shay Given, Darren Randolph
Belakang: Séamus Coleman, Ciaran Clark, John O'Shea, Richard Keogh, Shane Duffy, Cyrus Christie, Stephen Ward, Robbie Brady
Tengah: Glenn Whelan, Aiden McGeady, James McCarthy, James McClean, Jeff Hendrick, David Meyler, Wes Hoolahan, Stephen Quinn
Depan: Shane Long, Robbie Keane, Jonathan Walters, Daryl Murphy