TEMPO.CO, Massachusetts – Brasil tersingkir dari babak penyisihan grup Copa America Centenario setelah dikalahkan Peru 1-0, Senin pagi. Gol tunggal pada laga itu menjadi kontroversi karena dicetak Raul Ruidiaz dengan tangan.
Dunga, pelatih Brasil, mengatakan “semua orang melihat” Peru menang atas timnya dalam Copa America Centenario karena gol yang dihasilkan dengan tangan. Menurut dia, tak ada yang bisa mengubah apa yang semua orang lihat.
“Ini permainan yang sangat bisa diperdebatkan. Kami mendominasi babak pertama. Sedangkan pada babak kedua, pada akhirnya yang terjadi adalah kebebasan pelatih dan pemain,” kata Dunga.
Kemudian Dunga mempertanyakan wasit yang berunding. Ia mengatakan wasit malah berunding di tempat lain saat seharusnya berbicara satu sama lain. “Saya tak mengerti kenapa mereka harus mengenakan headset saat berunding. Ini sangat aneh,” ujarnya.
Brasil tersingkir dari Copa America Centenario setelah ditaklukkan Peru 1-0 dinihari tadi. Pada menit ke-75, Raul Ruidiaz mencetak gol dari depan mulut gawang setelah menerima umpan silang Andy Polo. Dari tayangan ulang, terlihat Ruidiaz mencetak gol dengan bantuan tangan. Ia mendorong gol yang mengarah kepadanya dengan tangan yang berada di sisi badannya.
Gol ini mengingatkan pada "gol tangan Tuhan" Diego Maradona. Bedanya, Maradona mencetak gol dengan posisi tangan di atas kepala. Sedangkan tangan Ruidiaz berada di sisi badan.
Lihat cuplikan golnya:
Wasit sempat berkali-kali berdiskusi setelah muncul protes pemain Brasil atas gol ini. Setelah diskusi yang berlangsung lebih dari dua menit, gol itu dinyatakan sah. Namun tayangan ulang yang muncul beberapa detik kemudian menunjukkan gol tersebut tercipta dengan tangan.
Setelah Brasil tersingkir, Peru lolos ke babak berikutnya sebagai juara Grup B, bersama Ekuador yang menjadi runner-up. Pada babak berikutnya, Peru akan menghadapi Kolombia. Sedangkan Ekuador melawan Amerika Serikat.
ESPNFC | TRI ARTINING PUTRI