Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buffon, Tembok Perkasa yang Belum Mau Pamit

image-gnews
Penjaga gawang Italia, Gianluigi Buffon gagal menyelamatkan gawangnya dari kebobolan dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018, antara Italia dan Macedonia di Skopje, Macedonia, 190 Oktober 2016. REUTERS/Ognen Teofilovski
Penjaga gawang Italia, Gianluigi Buffon gagal menyelamatkan gawangnya dari kebobolan dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018, antara Italia dan Macedonia di Skopje, Macedonia, 190 Oktober 2016. REUTERS/Ognen Teofilovski
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Skor imbang tanpa gol adalah seburuk-buruknya hasil dari sebuah pertandingan sepak bola. Tak ada selebrasi pemain. Tak ada tim yang bergembira karena menang atau sedih akibat kalah. Pemandangan itulah yang terlihat di Giuseppe Meazza, Milan, Senin dinihari, 14 November 2016. Italia bermain dengan skor kacamata saat melawan Jerman.

Untunglah, ada yang menarik dari pertandingan itu. Gianluigi Buffon menjadi orang yang paling hebat. Meski bermain setengah pertandingan, dia telah resmi menjadi pemain paling hebat di Eropa. Cap (jumlah pertandingan tim nasional) yang mencapai 167 menjadikan dia bersama Iker Casillas sebagai pemain yang paling banyak membela negaranya di daratan Eropa.

Tapi, berbeda dengan Casillas—yang sulit bisa bertambah lagi cap-nya karena posisinya yang sudah tergusur David de Gea—Buffon, yang sudah berumur 38 tahun, tetap menjadi andalan Azzurri. Buffon pun belum mau berhenti. “Saya sudah membela Italia di Piala Dunia selama 12 tahun. Tapi saya masih ingin tampil di Piala Dunia 2018.”

Tentu bekas kiper Parma ini tak menyangka kariernya bisa teramat panjang. Saat debut pada 29 Oktober 1997, dia hanya berpikir bahwa mimpinya telah terwujud, yakni memakai kostum nasional Italia dengan bendera merah-putih-hijau di dadanya. Sebuah prestasi besar untuk anak muda berumur 19 tahun.

Tapi, untuk menjadi kiper utama, jalannya teramat terjal. Selain Walter Zenga, Italia masih punya kiper-kiper hebat lain, seperti Gianluca Pagliuca, Angelo Peruzzi, dan Francesco Toldo. Buffon pun hanya menjadi kiper pilihan keempat.

Namun keberuntungan datang menghampiri Buffon. Dino Zoff, kiper hebat Italia yang membawa negeri itu menjadi juara Piala Dunia 1982, menjadi Manajer Azzurri. Dia melihat kehebatan Buffon yang tersembunyi dan mulai mempercayai kiper Juventus itu sebagai pilihan nomor satu. Berturut-turut, Buffon pun menjadi pilihan utama.

Dalam Piala Dunia 2002 di Korea-Jepang, Buffon menjadi kiper nomor satu. Puncak kariernya tentu saja terjadi pada 2006, saat Italia menjadi juara dunia setelah melalui drama adu penalti mengalahkan Prancis.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak ada yang menyangsikan lagi kehebatannya. Zlatan Ibrahimovic, yang satu klub dengan Buffon saat berada di Juventus, memujinya setinggi langit. “Saat berada di gawang, Buffon layaknya tembok,” ucapnya.

Casillas menyebutnya sebagai dambaan kiper-kiper muda di mana pun. “Siapa pun ingin seperti dia,” ujarnya.

Casillas tak berbohong. Joe Hart, kiper Inggris, menyebut Buffon sebagai inspirasinya. Kiper lain sama saja. “Buffon adalah idola saya,” tutur Manuel Neuer, kiper Jerman yang menjadi lawannya dalam pertandingan Senin dinihari lalu.

Buffon bukannya tak tahu mendapat puja-puji semacam itu. Namun dia menanggapinya dengan ringan. “Ketika kecil banyak mencetak gol, setelah besar tumbuh menjadi anak bodoh dan memilih menjadi penjaga gawang,” ucapnya menceritakan diri sendiri.   

UEFA | BBC | GOAL | IRFAN

Baca:
Akademi Manchester United Terbaik di Inggris
Nonton Tennis, Mourinho Kaget Bertemu Pique
Guardiola Bikin Aturan tentang Seks untuk Pemain Man City


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Kim Pan-gon Pelatih Timnas Malaysia

23 hari lalu

Kim Pan-gon ditunjuk sebagai pelatih Timnas Malaysia pada Januari 2022, dan kini berhasil membimbing hingga putaran semifinal Piala AFF 2022. Kim merupakan mantan atasan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Instagram
Mengenal Kim Pan-gon Pelatih Timnas Malaysia

Meskipun pelatih Kim Pan-gon belum mampu mengangkat timnas Malaysia meraih prestasi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, dia tetap menjaga semangat


Perjalanan Karier Park Hang-seo yang Dirumorkan Kembali Melatih Timnas Vietnam

28 hari lalu

Park Hang-seo turut mendampingi timnas Vietnam saat membuat kejutan dengan berhasil lolos ke final Piala Asia U-23 pada 2018. Hal itu merupakan sejarah bagi Vietnam lantaran baru pertama kali mencapai partai final Piala Asia U-23. Namun, Vietnam harus rela tersingkir setelah dikalahkan Uzbekistan dengan skor 1-2. Foto: VFF
Perjalanan Karier Park Hang-seo yang Dirumorkan Kembali Melatih Timnas Vietnam

Nama Park Hang-seo muncul dalam kandidat pengganti pelatih timnas Vietnam, Philippe Troussier


Mengenal Rully Nere, Legenda Timnas Indonesia yang Memuji Ragnar Oratmangoen

29 hari lalu

Rully Nere. TEMPO/Zulkarnain
Mengenal Rully Nere, Legenda Timnas Indonesia yang Memuji Ragnar Oratmangoen

Legenda Timnas Indonesia, Rully Nere memuji performa timnas Indonesia saat menang menghadapi Vietnam dalam laga lanjutan Grup F


Philippe Troussier Tersingkir dari Kepelatihan Timnas Vietnam, Berikut Perjalanan Kariernya

29 hari lalu

Philippe Troussier. vnexpress.net
Philippe Troussier Tersingkir dari Kepelatihan Timnas Vietnam, Berikut Perjalanan Kariernya

Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) mengakhiri kontrak pelatih Philippe Troussier pada Senin, 26 Maret 2024


Soal Kembali Latih Timnas Vietnam, Park Hang-seo Hanya Tersenyum dan Bilang Terima Kasih

29 hari lalu

Park Hang-seo turut mendampingi timnas Vietnam saat membuat kejutan dengan berhasil lolos ke final Piala Asia U-23 pada 2018. Hal itu merupakan sejarah bagi Vietnam lantaran baru pertama kali mencapai partai final Piala Asia U-23. Namun, Vietnam harus rela tersingkir setelah dikalahkan Uzbekistan dengan skor 1-2. Foto: VFF
Soal Kembali Latih Timnas Vietnam, Park Hang-seo Hanya Tersenyum dan Bilang Terima Kasih

Park Hang-seo mendapatkan pertanyaan tentang kemungkinan kembali menjadi pelatih kepala Timnas Vietnam.


Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Italia Kalahkan Ekuador 2-0 berkat Gol Pellegrini dan Barella

32 hari lalu

Timnas Italia. REUTERS/Ognen Teofilovski
Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Italia Kalahkan Ekuador 2-0 berkat Gol Pellegrini dan Barella

Timnas Italia berhasil mengalahkan Ekuador dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan.


Pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam di GBK Malam Ini, Polisi Terjunkan 2.398 Personel

36 hari lalu

Polri menerjunkan 2.398 personel untuk mengamankan duel Timnas Indonesia melawan Timnas Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. Dok. Polres Metro Jakarta Pusat.
Pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam di GBK Malam Ini, Polisi Terjunkan 2.398 Personel

Pengamanan laga Timnas Indonesia vs Timnas Vietnam malam ini terbagi menjadi 3 zona, yaitu menjaga di sisi luar stadion GBK.


Deretan Klub Ini pernah Dihuni Ragnar Oratmangoen

36 hari lalu

Pemain timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen. (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Deretan Klub Ini pernah Dihuni Ragnar Oratmangoen

Ragnar Oratmangoen pernah membela beberapa klub dan meraih gelar juara kasta kedua Liga Belanda bersama SC Cambuur Leeuwarden pada 2021


Jadwal Timnas Italia vs Venezuela di Laga Uji Coba: Luciano Spalletti Akan Uji Taktik Baru

37 hari lalu

Pelatih Luciano Spalletti. (Foto oleh Tiziano Ballabio/NurPhoto)
Jadwal Timnas Italia vs Venezuela di Laga Uji Coba: Luciano Spalletti Akan Uji Taktik Baru

Pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti akan menguji taktik baru ketika menghadapi Venezuela dalam laga uji coba, Jumat dinihari, 22 Maret 2024.


Pemain Inter Milan Francesco Acerbi Dicoret dari Timnas Italia karena Dugaan Sikap Rasis

38 hari lalu

Pemain Inter Milan Francesco Acerbi. REUTERS/Daniele Mascolo
Pemain Inter Milan Francesco Acerbi Dicoret dari Timnas Italia karena Dugaan Sikap Rasis

Francesco Acerbi dicoret dari daftar skuad Timnas Italia menjelang dua laga persahabatan melawan Venezuela dan Ekuador karena sikap rasis.