TEMPO.CO, Kediri - Ratusan pendukung tim tuan rumah Persik Kediri membuat ulah, sehingga pertandingan melawan PSMP Mojokerto di Liga II Grup 6 di Stadion Brawijaya, Selasa, 1 Agustus 2017, terganggu. Kekacauan bahkan telah terjadi ketika bus tim PSMP dilempari batu saat menuju stadion, sehingga salah satu pemain Iksan mengalami luka di bagian kepala karena terkena pecahan kaca.
Peristiwa yang terjadi dalam waktu singkat ini tak bisa dicegah aparat keamanan meski terjadi di dekat Markas Komando Distrik Militer 0809 Kediri yang berjarak 200 meter dari stadion. Lemparan tersebut membuat pemain dan tim manajemen PSMP panik.
Baca juga: Kisah Persik Kediri Pontang-panting Atasi Kesulitan Dana
Apalagi setelah kaca bagian samping kiri belakang pecah dan melukai pemain mereka bernama Iksan. “Kami larikan ke rumah sakit dulu karena berdarah,” kata pelatih PSMP Mojokerto, Redi Suprianto, kepada Tempo.
Tak hanya di luar lapangan, teror kepada pemain PSMP Mojokerto terus berlanjut hingga ke pintu masuk pemain di area stadion. Sebuah karangan bunga berukuran besar berdiri tepat di samping pintu dan berbunyi “Turut berduka cita atas meninggalnya fairplay PSMP”. Menurut pengurus Persik, karangan bunga itu dipasang oleh suporter Persik sebagai bentuk protes atas dugaan kecurangan yang dilakukan tim PSMP saat mengalahkan Persik di laga sebelumnya.
Pertandingan pun berlangsung sengit di bawah tekanan ribuan suporter Persik yang memenuhi Stadion Brawijaya. Meski demikian, tim tamu tetap berupaya tenang dan mampu mempertahankan kedudukan imbang hingga turun minum. Skor tersebut pecah di menit ke-82 setelah pemain Persik, Bima Ragil, melesakkan tendangan keras ke gawang PSMP. Kedudukan 1-0 untuk tuan rumah berlangsung hingga pertandingan usai.
Kemenangan itu tak membuat suporter Persik puas. Mereka bergerombol di depan pintu keluar stadion menanti rombongan pemain tamu. Begitu bus PSMP muncul, para suporter kembali berusaha menyerang dengan lemparan dan pukulan. Hal ini mengejutkan panitia pertandingan lantaran telah mengganti bus yang ditumpangi pemain PSMP agar tak dikenali.
Baca juga: Pelaku Ini Pamer Sepatu untuk Menendang Ricko Andrean di FB
Polisi bertindak cepat dengan membubarkan mereka. Tidak dilaporkan adanya korban luka atas insiden pembubaran itu, baik dari kubu suporter maupun pemain PSMP Mojokerto. Dengan dikawal ketat polisi mereka meninggalkan Kota Kediri menuju Mojokerto.
Media officer Persik Kediri, Hendra Setiawan, menyesalkan penyerangan ini dan memastikan hal itu di luar kendali panitia. “Kami meminta maaf atas insiden ini meski dilakukan suporter,” katanya.
HARI TRI WASONO