TEMPO.CO, Jakarta - Punggawa Persib Bandung, Dedi Kusnandar, mengaku tengah serius menggeluti dunia bisnis kuliner, di samping menjalani kariernya selaku pemain sepak bola profesional. Hal itu dilakukan Dedi lantaran tidak menentunya pergelaran liga Indonesia, setelah status sepak bola nasional kini disanksi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) pada awal Maret 2015.
"Ya mengisi waktu luang, karena kondisinya seperti ini, saya harus belajar berbisnis buat masa depan nanti," ujarnya saat ditemui Tempo di Jatinangor, Sumedang, Ahad, 6 Desember 2015.
Menurut pemain yang akrab disapa Dado itu, meski demikian, dirinya tetap berfokus melakoni kariernya sebagai pemain sepak bola profesional. Bisnis kuliner saat ini hanya menjadi usaha sampingannya.
"Saya tetap fokus 100 persen terhadap karier saya di sepak bola. Tapi, untuk mengisi kekosongan, saya juga berbisnis, apalagi kan sepak bola kita saat ini sedang banyak masalah," ujar pemilik nomor punggung 11 dalam skuad berjulukan Maung Bandung itu.
Sebagaimana diketahui, Dado merupakan pemilik kafe Dado de Ceker and Wing, yang berlokasi di Jalan Jatinangor, Sumedang. Sudah sekitar 3 bulan Dado menggeluti usaha itu.
Omzet yang dihasilkan dari bisnis kulinernya itu terbilang cukup besar. "Ya lumayanlah, untuk awal-awal ini terbilang maju, dan rencananya ke depan mau buka cabang," tuturnya.
Bahkan Dado mengaku bisnis kulinernya itu sempat ditawar untuk dijadikan semacam usaha waralaba lantaran konsepnya dianggap menarik. "Sempat ada yang nawar untuk di-franchise gitu, tapi saya tolak, karena belum kepikiran ke arah sana," ucapnya.
Selain meggeluti bisnis kuliner, Dado tengah menancapkan kakinya di dunia bisnis kos-kosan. Memanfaatkan wilayah Jatinangor yang terkenal akan kawasan pendidikan, Dado pun membangun beberapa kamar kos yang langsung laris manis diserbu mahasiswa yang melakukan studi di sana.
AMINUDIN AS