TEMPO.CO, Jakarta - Perkumpulan pemilik suara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau Kelompok 85 mengirimkan surat ke federasi sepak bola dunia atau FIFA pada 30 Juni lalu. Surat tersebut merupakan bentuk protes dan konfirmasi Kelompok 85 terhadap surat resmi FIFA ke PSSI yang berisi perintah pelaksanaan kongres luar biasa pada 3 Agustus mendatang.
"Ada satu dari enam butir perintah FIFA yang kami pertanyakan," kata Sekretaris Jenderal Kelompok 85 Budiman Dalimunthe ketika dihubungi, Ahad lalu 10 Juli 2016.
Keenam butir agenda KLB tersebut adalah: pertama, mengkonfirmasi Hinca Panjaitan sebagai pelaksana tugas Ketua PSSI hingga pelaksanaan pemilihan pengurus. Kedua, menentukan pergantian seluruh komite eksekutif dan ketua umum PSSI atau hanya mengganti posisi ketua umun dan dua komite eksekutif yang kosong. Ketiga, menentukan tanggal pelaksanaan pemilihan pengurus PSSI yang tak boleh lebih dari 31 Oktober 2016.
Keempat, FIFA meminta sidang KLB mengadobsi perubahan kode pemilihan umum PSSI. Kelima, memilih anggota Komite Pemilihan yang diketuai oleh Agum Gumelar. Terakhir, memilih anggota Komite Banding Pemilihan yang diketuai oleh Erick Tohir.
Kelompok 85, kata Budiman Dalimunthe, keberatan dengan butir ke dua. Dia beralasan, dalam pertemuan antara perwakilan Kelompok 85, PSSI, FIFA, dan AFC, pada 21 Juni lalu telah membuahkan kesepakatan mengganti seluruh kepengurusan federasi sepak bola Indonesia.
"Mengganti Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan seluruh anggota Komite Eksekutif. Jadi semuanya," kata Budiman.
Menurut dia, keputusan tersebut menandakan FIFA masih berpihak ke PSSI. Sebab sebelumnya PSSI sempat mempertanyakan permohonan KLB Kelompok 85 ke FIFA. PSSI beralasan federasi sepak bola Indonesia tak layak menggelar KLB karena belum pernah bekerja pasca pembekuan yang dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Selanjutnya PSSI mengeluarkan opsi KLB untuk mengganti kursi ketua umum dan dua anggota komite eksekutif yang kosong.
Meski begitu, Kelompok 85 optimistis dapat melobi keputusan FIFA. Menurut Budiman, Kelompok 85 sudah punya perwakilan yang berkomunikasi secara intensif dengan FIFA. "Kami tunggu balasan FIFA," kata dia.
Anggota Komite Eksekutif PSSI Tony Aprilani menyangkal pernyataan Kelompok 85. Menurut dia, dalam rapat tanggal 21 Juni lalu tak ada kesepakatan terkait pergantian seluruh pengurus PSSI. "Tidak ada kesepakatan tersebut dalam rapat lalu," tegas Tony.
Tony malah mempertanyakan keputusan Kelompok 85 mengirimkan surat balasan ke FIFA. Tony khawatir FIFA bakal bingung menanggapi permintaan Kelompok 85. "Kenapa saat rapat dengan FIFA tidak ditanyakan dan dipastikan langsung. Kenapa baru kirim surat di belakang," kata Tony.
Tony juga mengatakan PSSI sudah bekerja mempersiapkan pelaksanaan KLB pada 3 Agustus nanti di Jakarta. Menurut dia, tak ada persiapan khusus yang dilakukan PSSI. Dia beralasan, jauh sebelum perintah FIFA, PSSI memang berencana menggelar kongres tahunan awal Agustus 2016. "Semua voters dan members sudah kami kirimi surat, kita tunggu saja KLB nanti," kata Tony.
INDRA WIJAYA