TEMPO.CO, Jakarta - Persegres Gresik United gagal mencuri poin di kandang Bhayangkara FC dan kalah 2-1 dalam lanjutan Liga 1 2017. Pelatih Persegres, Hanafi, langsung menumpahkan kekecewaannya sesuai laga itu.
"Saya kecewa, kami dikerjai wasit," kata dia. Menurutnya, seharusnya timnya tidak dihukum tendangan penalti karena tak ada pelanggaran di di area terlarang.
Penalti terjadi pada menit ke-44. Jeki Arisandi saat itu dianggap melakukan pelanggaran terhadap Paulo Sergio di kotak terlarang.
Baca: Kalahkan Persegres 2-1, Bhayangkara FC ke Papan Atas Liga 1
setelah wasit menunjuk titik putih, Hanafi sempat menarik pemainnya yang ada di lapangan untuk keluar. Hal ini, kata dia, bagian dari protes timnya kepada wasit tersebut.
"Tadi ada yang menelepon, agar keluar saja," kata Hanafi. Tapi, tak lama kemudian pemain kembali melanjutkan pertandingan, dengan tendangan pinalti Thiago Furtuoso.
"Kepemimpinan wasit layayk dipertanyakan," kata Hanafi lagi. Hal itu dinilainya tak fair dan bisa menghancurkan mental bertanding anak asunya yang didominasi pemain-pemain muda. Apalagi, kata dia, jajaran pelatih telah meracik dan membina tim sejak lama.
"Yang membuat sepak bola Indonesia tidak maju seperti ini," kata dia. Ia mencontohkan, seorang pemain muda yang menganggap dirinya pemain bagus, kemudian di debut perdananya dicurangi oleh kepemimpinan wasit membuat mentalnya turun. Hal itu, menurut dia, sama terjadi pertandingan melawan Bhayangkara.
"Kami akan laporkan wasit," kata dia. Menurut dia, jajaran pelatih dan manajemen sudah mempunyai bukti kecurangan wasit tersebut. Ia berharap, otoritas sepak bola dapat melakukan evaluasi seusia pertandingan ini.
Pemain belakang Persegres Gresik United, Jeki Arisandi, merasa tak melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti. Menurutnya justru Paulo Sergio yang menabrakkan diri padanya saat membawa bola. "Saya sudah tahu arah bola, tetapi dia menabrakkan ke saya sehingga terjatuh, dan wasit menganggap pelanggaran lalu menunjuk pinalti," kata Jeki.
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, mengatakan menang dari Persegres Gresik United bukan perkara mudah. Menurut pelatih berkebangsaan Skotlandia tersebut, kemenangan itu berkat kerja keras anak asuhnya. "Kami sempat tertinggal oleh gol konyol, tapi anak-anak langsung bangkit," kata Simon.
Hasilnya, ketertinggalan 0-1 di menit awal mampu dibalas dengan dua gol oleh Thiago Furtuoso di menit ke-44, dan pemain mudanya, M. Ichsan pada menit ke-78. "Pemainan Persegres bagus, meski berada di bawah, tapi tidak mudah dikalahkan," kata Simon.
Berkat
Dari kemenangan ini, Bhayangkara langsung menyodok ke posisi 3 klasemen sementara dengan poin 9, dari tiga kali menang, dan dua kali kalah. Adapun, Gresik United semakin terpuruk di dasar klasemen lantaran belum pernah menang.
ADI WARSONO