TEMPO Interaktif, Malang — Tuan rumah Arema Indonesia kalah 0-4 dari Cerezo Osaka dalam lanjutan babak penyisihan Grup G Liga Champions Asia 2011 yang dihelat di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (3/5).
Empat gol Cerezo diciptakan Hiroshi Kiyotake (30), Rodrigo Pimpao Vianna (43), dan Takashi Inui (45 dan 60).
Berbeda dengan pertandingan di babak pertama, penampilan Arema di babak kedua sungguh mengenaskan. Di babak pertama Arema masih memeragakan karateristik bermain agresif dengan umpan-umpan pendek dan mampu mengimbangi Cerezo.
Tapi Cerezo lebih mendominasi permainan di babak kedua. Arema hanya mendapat dua peluang lewat kaki penyerang Dendi Santoso dan gelandang asal Slovakia, Roman Chmelo.
Sayang Dendi tak mampu menggiring bola ke arah gawang Cerezo walau nyaris sepenuhnya menguasai bola sebelum dua pemain Cerezo mencegatnya. Dendi kemudian diganti oleh Ahmad Amiruddin di menit ke-74.
Sedangkan Roman menembakkan bola di menit ke-83. Tendangan yang tak begitu keras dengan gampang dikuasai kiper merangkap kapten tim, Moniwa Teruyuki, dengan sedikit menjatuhkan badan.
Dominasi Cerezo sudah terlihat di menit awal babak kedua. Begitu wasit asal Arab Saudi, Khalil Al Ghamdi, meniup peluit penanda babak kedua dimulai, Cerezo langsung menekan. Hasilnya, belum semenit tiupan peluit berlalu, Takashi Inui memperbesar keunggulan Cerezo menjadi 3-0.
Setelah gol ketiga, tim asuhan Levir Culpi itu mendapat lima peluang bagus (50, 52, 53, 61, dan 72) akibat ketidakkompakan barisan belakang. Di luar kelima peluang, Inui menggenapkan kemenangan timnya menjadi 4-0 di menit ke-60.
Bahkan, di menit ke-61, Inui hampir saja mencetak gol kelima sekaligus menjadi gol ketiga (hattrick) baginya di pertandingan itu setelah mengecoh dua pemain belakang tuan rumah. Untung Kurniawan masih mampu memblok bola sepakan Inui.
Dalam jumpa pers seusai pertandingan, Miroslav Janu alias Miro, mengaku timnya bermain bagus sepanjang 30 menit babak pertama. Pelatih asal Ceko itu mengaku pemainnya kurang kompak tapi sudah berusaha menampilkan permainan terbaik.
“Kami main bagus 30 menit, setelah itu kami kehilangan motivasi. Saya tidak bisa bicara banyak lagi,” kata Miro.
Ia mengaku harapan mereka di LCA sudah habis walau menyisakan satu pertandingan melawan tuan rumah Jeonbuk Hyundai Motors pada Selasa, 10 Mei mendatang. Dengan muka masam, Miro menyebut salah satu penyebab kegagalan Arema di LCA adalah tidak adanya perhatian pengurus Arema pada mereka.
“Kalian tahu ada masalah nonteknis yang sudah capek saya katakan ini. Sekarang, lihat apa ada pengurus Arema yang lihat kami di Liga Champions. Ada, ada?” katanya seraya mengarahkan pandangannya ke Sudarmaji, juru bicara Arema. “Saya sudah malas katakan ini.”
Setelah itu Miro meninggalkan ruangan (walk-out) walau sesi jumpa pers belum berakhir. Miro sempat dicegah tidak meninggalkan ruangan oleh Asep Syahputra, lokal media officer PSSI. Tapi Miro tetap ngeloyor dengan wajah cemberut.
Sedangkan pelatih Cerezo, Levir Culpi, menyatakan di babak pertama Moniwa dan kawan-kawan tidak bisa bermain maksimal karena kualitas rumput Stadion Kanjuruhan tidak sebagus rumput lapangan di Stadion Nagai, tempat pertemuan pertama kedua tim pada Rabu (2/3). Pertandingan ini dimenangi Cerezo dengan skor 2-1.
“Kualitas rumput membuat kami sulit mengembangkan permainan. Di babak kedua kami sudah bisa beradaptasi dan bisa mengeluarkan seluruh kemampuan,” ujar pelatih asal Brasil itu.
Culpi memuji penampilan Inui yang mencetak dua gol dan memberi dua umpan matang bagi rekannya. Inui merupakan pemain yang ikut membawa Jepang menjadi kampiun Piala Asia 2011 di Qatar. Ia pula yang memberi umpan ke Rodrigo ketika merobek gawang Ahmad Kurniawan di pertemuan pertama di Osaka.
ABDI PURMONO