TEMPO.CO, Zurich - Kepolisian Zurich, Swiss, dilaporkan sedang menyelidiki ancaman bom terhadap Kongres FIFA yang sedang berlangsung, Jumat, 29 Mei 2015. "Saya bisa mengkonfirmasi bahwa ada ancaman bom terhadap Kongres FIFA. Petugas telah dikirim," kata juru bicara kepolisian kota itu seperti dilansir Reuters.
Sementara itu, Presiden FIFA Sepp Blatter diperkirakan kembali terpilih dalam pemilihan presiden baru. Padahal Blatter ditantang untuk mundur setelah skandal korupsi yang melanda badan sepak bola tertinggi di dunia tersebut terendus polisi.
Blatter sendiri telah berjanji akan mengedepankan transparansi dan meminta anggota FIFA tetap bersatu. (Baca: Dihajar Skandal Korupsi, Ini Peta Dukungan untuk Blatter )
Blatter juga mengatakan FIFA mungkin tidak akan menghadapi masalah saat ini jika Rusia dan Qatar belum ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022. "Hari ini saya memohon persatuan dan semangat tim, sehingga kita bisa maju bersama," katanya.
Blatter juga terus menghindari pembicaraan perihal masalah yang sedang melanda organisasi yang dipimpinnya itu. Skandal korupsi ini adalah masalah terbesar yang dialami FIFA selama 111 tahun keberadaannya.
Sebelumnya, pemerintah AS menuduh beberapa pejabat tinggi FIFA melakukan korupsi, sementara otoritas Swiss secara terpisah menyelidiki penentuan Qatar dan Rusia sebagai lokasi putaran final Piala Dunia.
NDTV | MECHOS DE LAROCHA