TEMPO.CO, Zurich - Wakil Presiden Fédération Internationale de Football Association (FIFA) David Gill berpeluang menggantikan Presiden Sepp Blatter yang memutuskan mundur dari jabatannya. Gill, yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua Federasi Sepak Bola Inggris (FA), terpilih sebagai Wakil Presiden FIFA dalam Kongres FIFA pekan lalu. (Baca: Sepp Blatter Mundur, Transparansi FIFA Digugat)
Tak lama setelah mendapat jabatan baru, ia malah ingin mundur lantaran tak setuju Sepp Bletter terpilih kembali sebagai Presiden FIFA. Hingga kini belum ada pernyataan pengunduran diri resmi dari Gill. Melihat peluang yang besar menggantikan posisi Blatter, mantan Kepala Eksekutif Manchester United itu tampaknya bakal menarik ucapannya. (Simak: Sepp Blatter Akan Segera Mundur sebagai Presiden FIFA)
Dengan diplomatis Gill menyambut baik berita tentang pengunduran diri Blatter hari ini. "Ini langkah maju bagi FIFA untuk menuju reformasi yang tepat,” katanya, seperti dikutip dari laman Daily Mail, Rabu, 3 Juni 2015. Secara struktural, David Gill memang berpeluang menggantikan Blatter. (Baca: SKANDAL SUAP FIFA: Kini Mengarah ke Sekjen Jerome Valcke)
Ada nama-nama top lain yang bisa saja menggeser Gill. Pada barisan pertama ada Pangeran Ali bin Al-Hussein dan Presiden Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA) Michel Plattini. Dua nama ini paling santer terdengar mengisi posisi Blatter. Bahkan Pangeran Ali merupakan lawan utama Blatter dalam pemilihan Presiden FIFA pada kongres pekan lalu.
Plattini merupakan sosok yang cukup keras menentang Blatter menjadi Presiden FIFA untuk kelima kalinya. Sebagai Presiden UEFA, mantan pemain Juventus itu sudah menjabat selama delapan tahun. Sejumlah nama lain yang menjadi calon kuat ialah Wolfgang Niersbach, Presiden Federasi Sepak Bola Jerman; Jerome Champagne; Jim Boyce; Alfredo Hawit; Michael van Praag; dan David Ginola. (Baca: Keterkaitan Blatter dalam Korupsi FIFA di Amerika Diselidiki)
Dalam konferensi pers di Zurich, Selasa malam sampai Rabu dinihari, Sepp Blatter mengatakan akan mundur sebagai Presiden FIFA di tengah skandal korupsi yang mengguncang induk sepak bola dunia itu. Pria asal Swiss berusia 79 tahun itu juga meminta digelar kongres luar biasa secepat mungkin untuk memilih presiden baru.
ADITYA BUDIMAN
Baca Juga:
Segera Mundur, Blatter Minta Kongres Luar Biasa Dipercepat
Keterkaitan Blatter dalam Korupsi FIFA di Amerika Diselidiki