TEMPO.CO, Jakarta - Persija Jakarta dan Bali United akan bertemu dalam laga final Piala Presiden 2018 yang bakal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada Sabtu, 17 Februari 2018. Kedua tim sama-sama menyatakan siap menampilkan yang terbaik dalam laga yang dijadwalkan akan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo itu.
Persija akan tampil setelah menelan kekalahan 0-3 kala bertandang ke markas klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim, di laga perdana Piala AFC, Rabu malam. Namun, pelatih Persija Stefano Cuggura berharap timnya dan terpengaruh secara mental.
“Pemain sepakat untuk fokus ke final Piala Presiden. Kami memang punya waktu mepet. Tiba di Jakarta, istirahat, lalu coba lapangan. Tapi semua itu harus kami lakukan, dan mudah-mudahan semua bisa berjalan dengan bagus dan sesuai rencana,” ujar Stefano seperti dilansir dari laman Persija pada Kamis, 15 Februari 2018.
Soal lawan yang bakal dihadapi nantinya, Stefano mengaku bahwa timnya telah mengetahui betul gaya permainan dari Bali United. Apalagi, kata Stefano, di turnamen Piala Presiden, kedua tim pernah bertemu sebelumnya di fase grup babak penyisihan.
Stefano menambahkan, dalam laga final nanti, timnya bakal memanfaatkan dukungan dari puluhan ribu The Jakmania yang dikabarkan bakal memenuhi SUGBK, Jakarta, pada laga Sabtu besok. ”The Jakmania pasti penuh, dan itu menjadi salah satu semangat kami, dan semangat pemain-pemain di lapangan,” ujar pelatih asal Brazil tersebut.
Menanggapi hal itu, pelatih Bali United Hans-Peter Schaller mengatakan tidak akan gentar. "Tentu hal itu akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Persija. Tapi untuk laga final, saya percaya bahwa keuntungan seperti itu tidak akan ada," ujar Hans-Peter saat ditemui di Hotel The Sultan, Jakarta.
Untuk itu, pelatih asal Australia itu mengatakan, kini tim Bali United sudah siap untuk meraih kemenangan pada laga final esok. "Tidak ada yang mengira, kami bisa berjalan sampai sejauh ini di Piala Presiden. Kini kami telah sampai final, dan kami ingin meraih kemenangan," ujar Hans-Peter.
Hans-Peter menambahkan, dalam laga besok, timnya tidak akan berfokus untuk menjaga salah satu pemain lawan saja. Pasalnya, kata Hans-Peter, setiap pemain memiliki gaya bermainnya masing-masing, dan ancaman dari pemain lawan bisa datang dari siapa saja.
"Kalau ada yang bilang Persija punya Simic (Marko Simic), maka kami juga punya Spaso (Ilija Spasojevic). Ia (Spaso) adalah penyerang yang fantastis. Meskipun terkadang ia tidak mencetak gol, namun dia selalu bermain dengan baik untuk tim," ujar Hans-Peter. "Mungkin Sabtu besok akan menjadi harinya Spaso."
Sementara itu, penyerang Persija Jakarta, Marko Simic mengaku sudah tidak sabar untuk melakoni laga final Piala Presiden kontra Bali United. Pemain asal Kroasia itu juga menyebut, dirinya juga tidak sabar untuk dapat berhadapan dengan teman baiknya saat masih berkarier di Liga Super Malaysia pada tahun lalu, Spaso. “Akan sangat menyenangkan bertemu dia. Pasti saya akan lebih bersemangat lagi,” ujarnya.
Kini, Simic menjadi pencetak gol terbanyak dalam turnamen Piala Presiden 2018 dengan total raihan sembilan gol, unggul empat gol atas raihan penggawa Bali United, Stefano Lilipaly. Atas raihan itu, Simic mengaku bahwa di laga final nanti, dirinya bakal lebih fokus untuk dapat meraih kemenangan daripada untuk menambah pundi-pundi gol. ”Yang penting menang dan tim juara."