TEMPO.CO, Bandung - Pertandingan uji coba antara Persib Bandung kontra Priangan Selection di Tasikmalaya, 24 Febrauari lalu, menyisakan masalah. Para pemain Persib belum mendapatkan bayaran yang dinjanjikan untuk tampilan di laga persahabatan itu.
Asisten Pelatih Persib, Fernando Soler, mengaku bingung lantaran hingga kini anak asuhnya tak menerima uang bonus sepeser pun. Padahal, kata dia, perjuangan dan kerja keras anak asuhnya dalam melakoni laga itu seharusnya diganjar dengan upah yang setimpal dan tidak hanya ucapan terima kasih saja.
Baca: Soler: Persib Bandung Masih Punya Masalah di Dua Sektor
"Kita tidak mau salah lagi seperti Tasik, katanya sudah ada uang bonus untuk motivasi pemain, tapi sampai sekarang tidak ketemu (belum dibayar) ini tidak tahu wewenang siapa," ujar Soler di Bandung, Selasa, 27 Februari 2018.
Dedi Kusnandar dan kawan-kawan berhasil melumat Priangan Selection dengan skor 4-0. Keempat gol Persib masing-masing dicetak oleh Supardi (menit ke-4), Ezechiel N'Douassel (9), Oh Inkyun (29) dan Airlangga Sucipto (56).
Menurut Soler, bonus yang dijanjikan dan diterima pemain Maung Bandung itu sebesar Rp 80 juta. "Memang uang itu tidak besar, tapi kalian lihat kemarin penonton penuh dan kira-kira mendapat berapa dari hasil penjualan tiket? Pasti besar," katanya.
Baca: Jeblok Tahun Lalu, Dedi Optimistis Persib Bangkit di Liga 1 2018
Soler pun menegaskan jika anak asuhnya pergi keluar kota tentu bukan hanya sekedar untuk pelesiran, melainkan untuk melakoni laga uji coba lantaran diundang oleh tuan rumah kota yang bersangkutan. "Pemain bukan jalan-jalan kesana, (kalau tidak dibayar) lebih bagus kita uji coba disini kalau mau, suporter banyak mau lihat kita" ujar dia.
Sementara itu, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Kuswara S Taryono mengatakan akan segera mengecek kejelasan masalah yang kini dialami pemain. Kuswara masih belum bisa memberikan keterangan resmi terkait masalah itu. "Saya mau ngecek dulu kondisinya, mau saya pastikan dulu kondisinya seperti apa kalau sudah ada kejelasan nanti dikabari. Supaya informasinya akurat," ujar Kuswara.