TEMPO.CO, Jakarta - Usai berlatih di tengah guyuran hujan di lapangan wisma Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) di Kuala Lumpur, Kamis, 20 September, para pemain Timnas U-16 Indonesia tampak buru-buru merapikan diri.
Kurang lebih 10 menit kemudian, pelatih mereka Fakhri Husaini, memberikan instruksi singkat. "Semua kumpul di sini. Lengkap," ujar Fakhri, menunjuk sisi lapangan futsal dalam ruangan wisma FAM. Hujan dan petir turun dengan derasnya di luar.
Baca: Hari Ini Jadwal Timnas U-16 di Piala AFC: Siap Tempur Vs Iran
Ketika Sutan Zico dan kawan-kawan bergegas berkumpul, pesan lain meluncur dari seorang ofisial. "Jangan tinggalkan sampah apapun," kata dia.
Setelah seluruh anggota tim di tempat, Fakhri memberikan wejangan penutup latihan. Tak sampai lima menit, mereka membubarkan diri. Para awak media yang sudah menunggu sejak awal tidak bisa langsung memberhentikan pemain untuk melakukan wawancara. Sebab, kendali ada di tangan Fakhri. Tanpa izinnya, tak ada pemain yang bisa memberikan komentar, tak ada pemain yang dapat menemui orang lain di luar tim.
Fakhri Husaini memang menerapkan aturan ketat bagi para pamainnya yang kini bertanding di Piala U-16 Asia 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pembatasan bertemu dan bercengkrama dengan pihak pihak luar itu hanya salah satu.
Baca: Hadapi Iran, Timnas U-16 Siapkan Strategi Antisipasi Hujan
Menurut Cecep Mulyana, salah satu gelandang timnas U-16, ada banyak larangan yang mereka terima dari Fakhri di tim. "Kami dilarang merokok dan mabuk. Tidak boleh tidur di atas jam 10 malam. Pola makan harus dijaga. Tidak boleh makan yang pedas-pedas, tidak boleh makan mie instan dan minum minuman bersoda," kata Cecep.
Bahkan, sejatinya larangan Fakhri lebih banyak dari yang disampaikan Cecep. Sang Pelatih mengutarakan bahwa dia juga membatasi pemakaian telepon genggam dan gawai skuatnya. Pria asal asal Aceh pun memiliki kebijakan tentang dengan siapa pemain timnas bisa bertemu dan hingga berapa lama pertemuan itu bisa berlangsung.
Raut muka Fakhri Husaini yang biasanya dihiasi senyum langsung berubah serius ketika ditanyakan mengenai aturan-aturan yang diterapkannya di tim. Menurut pemain timnas Indonesia di era 90-an tersebut, peraturan buat pemain semata-mata sebagai bagian dari latihan karena sepak bola dianggapnya bukanlah sekadar permainan di atas lapangan.
Baca: Tajam di Timnas U-16, Insting Gol Sutan Zico Terlihat Sejak Kecil
Sepak bola merupakan olahraga yang nilai-nilainya mesti diterapkan di seluruh lini kehidupan. "Saya tidak mau ketika nantinya menjadi alumnus timnas U-16 Indonesia, anak-anak ini menjadi pemain yang bagus teknik sepak bolanya tetapi perilakunya bejat. Itu sama sekali tidak membanggakan," kata Fakhri.
Timnas U-16 akan menjalani laga perdana di Piala AFC melawan Iran Jumat sore ini, 21 September 2018.