TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim Liga 1 PSIS Semarang menyatakan tak akan main-main dalam mengarungi kompetisi Liga 1 2019. Laskar Mahesa Jenar pun telah mulai mempersiapkan diri dengan memenuhi target baru, yakni berada di delapan besar.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menuturkan untuk mencapai target itu telah dipersiapkan sejumlah langkah. Selain memoles tim dengan komposisi pemain dan pelatih mumpuni, PSIS juga tak melupakan kekuatan yang dimiliki di kubu ofisial.
“Kami menginginkan adanya racikan yang tepat untuk tim ofisial demi menyokong kekuatan di kompetisi Liga 1 2019 sehingga bisa memenuhi target baru berada di delapan besar itu,” ujarnya, Kamis 3 Januari 2019.
Musim Liga 1 2018 lalu, anak asuh Jafri Sastra itu berhasil masuk ke 10 besar. PSIS tak puas begitu saja dengan torehan itu meski tetap bertahan di kasta tertinggi sepakbola tanah air. Jadi, meski kompetisi 2019 masih terhitung lama, PSIS saat ini mulai mencicil pembenahan timnya. " Kami sedang berburu intensif dengan beberapa pelatih, orang-orang yang merupakan eks legenda PSIS untuk menempati beberapa posisi," kata Yoyok.
Ada beberapa eks legenda PSIS yang sudah bergabung dengan tim kebanggaan warga Semarang itu. Di antaranya, Eko Riyadi (pelatih PSIS U-16), Muhammad Ridwan (pelatih PSIS U-19), dan Khusnul Yaqin (asisten pelatih PSIS U-19).
Memiliki tiga eks legenda yang telah bergabung, PSIS juga masih belum puas. Masih ada beberapa nama yang diburu, seperti Tugiyo, Widyantoro, I Komang Putra, Agung Setyabudi, Ahmad Muhariah, Muhammad Dwofir, Restu Kartiko, Firman Sukmono, Deni Rumba, dan Muhammad Irfan.
“Dengan adanya beberapa eks legend itu, kami ingin lebih kuatkan ikatan emosional tim untuk mencapai target tahun depan, prestasi dan pembinaan lebih baik,” ujarnya ketua eksekutif PSIS Semarang ini.
PRIBADI WICAKSONO