TEMPO.CO, Jakarta - Pemain Persebaya Surabaya, Amido Balde, mampu menjawab kritikan dengan gol-golnya. Ia juga jadi motor kebangkitan The Green Force di Liga ini.
Balde, pemain Guinea-Bissauan berusia 28 tahun, sempat mendapat kritikan dari bonek di awal musim ini karena tampil mandul dalam empat laga. Tapi, ia menjawab kritikan dengan empat gol yang ia cetak dalam dua laga terakhir.
Baca: Cukur Kalteng Putra, PSS Sleman Kian Mantab Jamu Persebaya
Balde mencetak gol kemenangan Persebaya saat menang 3-2 atas Persela. Lalu, dalam laga terakhir, 5 Juli, ia memborong tiga gol atau hat-trick saat Persebaya menekuk Persib 4-0.
Ia pun lega bisa memberi sumbangan penting buat timnya. ”Saya bisa mencetak gol berkat Tuhan, saya bersyukur atas karunia ini,” kata dia, seperti dikutip laman Persebaya.
Balde mengatakan baru bisa mencetak gol laga kelima Shopee Liga 1 lebih karena momentum. ”Sebenarnya saya selalu berjuang keras di setiap pertandingan. Sama, di awal musim maupun saat ini. Itulah sepak bola,” kata dia.
Baca: Persebaya Vs Barito Putera: Osvaldo dan Lizio Siap Dimainkan
Dengan salah satu golnya ke gawang Persib, Balde juga menjawab kritikan bahwa ia tak bisa mencetak gol dari umpan terobosan. Selama ini ia selalu membobol gawang dari umpan silang.
Balde, yang pernah bermain untuk Metz, Celtic, dan Sporting, baru mengecap musim pertamanya di Persebaya. Tapi ia sudah merasa betah. ”Saya cinta Persebaya. Sepak bola hidup saya. Saya berjuang untuk klub ini dan keluarga saya,” ucapnya.
Dengan trigolnya saat melawan Persib, Amido Balde juga mencatatkan diri dalam lembaran sejarah Persebaya. Ia menjadi salah satu pemain yang mampu menyumbang hat-trick buat klub itu, setelah Jacksen F Tiago, David da Silva, Roni Pereira, Danilo Fernando, dan Pacho Kenmogne.
PERSEBAYA