TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, mengatakan keputusan pengelola Liga Primer Inggris untuk menutup jendela transfer musim panas pada awal Agustus 2019 ini adalah sebuah kesalahan besar.
Pochetino juga mengatakan telah membujuk Ketua Tottenham Hotspur, Daniel Levy, untuk mengusahakan kebijakan penutupan jendela transfer musim panas yang lebih cepat dari sebelum-sebelumnya diubah.
Pochettino mengatakan hal itu setelah membawa Tottenham Hotspur mengimbangi tuan rumah dan juara bertahan, Manchester City, 2-2 di Stadion Etihad, Manchester, Minggu 18 Agustus 2019, pada pekan kedua Liga Primer Inggris 2019-2020.
Setelah jendela transfer musim panas Liga Primer Inggris itu ditutup, Tottenham yang menang 3-1 dari Aston Villa pada laga perdana musim ini masih bisa kehilangan gelandang kreatifnya, Christian Eriksen, jika jadi ditarik Real Madrid. Pasalnya, jendela transfer La Liga Spanyol baru ditutup pada 2 September 2019.
Kalau hal itu terjadi, Pochettino tidak bisa mengisi satu posisi yang ditinggalkan salah satu pemain kuncinya tersebut sampai jendela transfer Liga Primer Inggris dibuka kembali pada Januari 2020.
“Saya tidak setuju dengan keputusan itu. Tapi, saat ini, mereka meyakini keputusan itu adalah yang terbaik buat para klub. Tapi, sekarang ia (Levy) dan banyak orang menyadari hal itu adalah sebuah kesalahan besar,” kata Pochettino yang akrab dipanggil Poch.
Manajer pelatih asal Argentina yang membawa Tottenham menembus babak final Liga Champions musim lalu itu berharap jadwal buka-tutup jendela transfer di Liga Primer Inggris bersamaan dengan jadwal jual-beli pemain itu di liga-liga di Eropa lainnya. “Hal ini sangat penting jika kita ingin bersaing di Liga Champions atau Liga Europa.”