TEMPO.CO, Yogyakarta - PSIM Yogyakarta berhasil menang 2-0 atas tamunya, Persatu Tuban, dalam laga tunda Liga 2 di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Ahad, 13 Oktober 2019.
Dua gol anak asuh Liestiadi itu dilesakkan Yoga Pratama menit 28 dan satu gol disumbangkan Dwi Raffi Angga melalui tendangan penalti menit ke 53.
Kemenangan Laskar Mataram menjadi momen kebangkitan tersendiri dan menjaga asa PSIM berebut tiket babak delapan besar dalam laga pamungkas derby Mataram kontra Persis Solo di Mandala Krida (21 Oktober).
Kemenangan yang mengerek PSIM ke peringkat enam ini juga menjadi debut manis Liestiadi yang baru menangani tim itu belum genap sepekan.
"Kami syukuri, PSIM tidak terdegradasi, aman. Sekarang tinggal kami berjuang untuk tanggal 21 Oktober (lawan Persis Solo) agar lolos delapan besar," ujar Liestiadi usai laga.
Pelatih asal Medan itu membuat gebrakan bersama asisten pelatih Erwan Hendrawanto dalam debutnya pasca menggantikan posisi yang ditinggalkan Aji Santoso.
Bagaimana tidak, dua pendulang gol Mataram yakni Yoga dan Angga, sebenarnya bukanlah pemain pilihan selama masa Aji Santoso memimpin. Namun oleh Liestiadi langsung diturunkan membuka laga dan berhasil menunjukkan tajinya.
Liestiadi menuturkan dalam laga itu sebenarnya anak asuhnya didera kelelahan luar biasa pasca menjalani laga laga berat seperti lawan Persewar Waropen, Bogor FC Sulut, juga Martapura FC.
Namun Liestiadi puas pada laga yang tak diperkuat Cristian Gonzales itu determinasi permainan Yoga cs luar biasa demi mengamankan posisi dari zona merah degradasi.
Lestiadi membeberkan kunci kemenangan anak asuhnya juga tak bisa dilepaskan dari andil masukan Aji Santoso, terutama saat PSIM menggilas Madura FC 2-0 pada akhir September 2019 lalu.
"Saya meng copy permainan (racikan) coach Aji saat PSIM lawan Madura FC, di mana saat itu anak anak harus berani pegang bola. Saya hanya perbaiki bagaimana ciptakan peluang dan shooting sebanyak banyaknya," ujarnya.
Satu hal yang ditekankan Liestiadi pada anak asuhnya, dengan menghadirkan buser, sebutannya untuk pemain yang ditugaskan khusus ketika tim kehilangan bola.
"Saya tak mau bola lama lama dikuasai lawan, begitu hilang bola buser ini harus kejar. Syukurlah taktik ini diterapkan pemain," ujarnya.
Kemenangan PSIM ini membuat poin mereka sama dengan Persis Solo yakni total 27 dan sama sama harus bersaing ketat demi masuk babak delapan besar Liga 2. Persis Solo sendiri saat ini berada di peringkat lima, satu tingkat di atas PSIM.
PRIBADI WICAKSONO