TEMPO.CO, Jakarta - Diwarnai delapan kartu kuning dan suguhan pertandingan derby London yang seru, Jorginho menyelamatkan Chelsea dari kekalahan. Dari sebuah tendangan bebas, pemain playmaker dari Italia itu lolos dari pengawalan dan menceploskan bola ke dalam gawang Arsenal, 1-1, pada menit ke-83.
Setelah itu keadaan bertambah membahayakan bagi Arsenal. Benar saja dari sebuah serangan balik penyerang muda Chelsea, Tammy Abraham, berhasil menguasai umpan balik Willian dan kemudian mengecoh kiper Bernarnd Leno pada menit ke-87. Skor kemenangan 2-1 untuk Chelsea.
Arsenal bermain lebih menjanjikan di bawah pelatih mereka yang baru, Mikel Arteta, pada awal babak pertama. Sebuah skema perencanaan gol yang indah lahir dari para pemain Arsenal pada menit ke-33.
Sebuah tendangan penjuru di sektor kanan dari sudut pandang pertahan Chelsea diambil oleh Mesut Ozil. Bola disambut sundulan Calum Chambers yang diarahkan ke mulut kotak penalti. Pierre Emeric Aubameyang menyongsong, sedikit “keluar” dari dalam, untuk menanduk bola yang arahnya mengecoh antipasi kiper Kepa Arrizabalaga. Arsenal memimpin 1-0.
Manajer Chelsea, Frank Lampard, kemudian membayar kesalahannya dengan membangkucadangkan pemain stylish playmaker Jorginho dan menurunkan lebih dulu pemain buldozer Emerson di lini tengah. Setelah ketinggalan 0-1 itu, Lampard kemudian segera menarik keluar Emerson dan memasukkan Jorginho.
Dengan kehadiran gelandang tim nasional Italia itu mengubah kualitas serangan Chelsea. Di sisi Arsenal, Arteta harus kehilangan Chambers yang cedera dan digantikan bek tengah kawakan Jerman, Shkodran Mustafi.
Tapi, pada babak kedua, Arsenal terus-menerus di bawah tekanan Chelsea yang makin menguasai permainan dengan dirigen Jorginho, meski pemain ini lantas harus menerima kartu kuning karena mengganjal Alesandre Lacazette. Jorginho juga beruntung tidak menerima kartu kuning kedua dalam babak kedua karena menarik kostum David Luiz.
