TEMPO.CO, Yogyakarta - PSS Sleman resmi tak memperpanjang kontrak dengan pelatih Seto Nurdiyantoro pada musim kompetisi Liga 1 2020. Hal itu diungkapkan CEO PSS Sleman Fatih Chabanto saat memperkenalkan pelatih kepala baru PSS, Eduardo Perez Moran, Rabu 15 Januari 2020 di Yogyakarta. "Dengan berat hati kami sampaikan tidak bisa berlanjut kerja sama dengan coach Seto," ujar Fatih.
Fatih mengatakan pemilihan mantan asisten pelatih era Luis Mila di Timnas 2018 itu terjadi pada detik-detik akhir karena kebuntuan negosiasi dengan Seto. "Kami sudah bertemu dengan coach Seto untuk bicara (kontrak baru) sampai enam kali, namun tidak dapat titik temu. Bahkan terakhir kali kemarin (14/1) masih komunikasi tapi buntu juga," ujar Fatih.
Fatih sedikit membuka alasan terkait kebuntuan apa yang masih terjadi antara manajemen dengan Seto. "PSS kondisinya seperti ini, mungkin itu yang membuat kebuntuan," ujar Fatih.
Seto sebelumnya sempat mengungkapkan sebelum menerima pinangan kontrak baru, ia berharap setidaknya manajemen bisa memfasilitasi soal lapangan berlatih yang layak serta penginapan pemain. Namun hal itu sepertinya belum terealisasi.
Setelah merasa buntu dengan Seto, Fatih mengungkap manajemen mulai gerak cepat membongkar berbagai file pelatih yang bisa menggantikan Seto. "Prosesnya serbacepat dan yang available dan sanggup memang Eduardo ini," ujar Fatih.
Eduardo sendiri bukan orang baru. Ia juga mantan asisten pelatih Persija Jakarta musim 2019 lalu. "Banyak yang mencoba melamar sebagai pelatih PSS, tapi akhirnya baru kemarin (14/1) kami telepon Eduardo dan dia bisa," ujarnya.
Fatih mengatakan keputusan manajemen memilih Eduardo juga karena PSS makin dipepet agenda persiapan kompetisi Liga 1 2020 yang diperkirakan bergulir Maret 2020. "Ya mungkin pemilihan Eduardo ini yang dinamakan 'Karepe Gusti' (jalan dari Tuhan)'," ujar Fatih. Adapun Eduardo mengaku sudah cukup mengetahui PSS Sleman dan kiprahnya yang mentereng sebagai tim promosi Liga 1 2019.
PRIBADI WICAKSONO