TEMPO.CO, Jakarta - Pemain Inter Milan, Romelu Lukaku, sudah sembilan hari menjalani isolasi diri untuk mengantisipasi virus corona. Para pemain Inter lain juga menjalani karantina serupa di sebuah apartemen di pusat kota Milan.
Dalam wawancara dengan legenda Arsenal, Ia Rush, Lukaku mengungkapkan suka duka selama menjalani proses itu. Ia merasa sangat tersiksa terutama karena merindukan keluarganya, termasuk ibunya, Adolphine, yang sedang sakit diabetes.
"Saya tidak bisa pergi ke luar, saya tidak bisa berlatih. Sudah sembilan hari," katanya. "Mereka (Inter) memberi saya sepeda (treadmill) karena para pemain tinggal di di apartemen kecil di pusat kota. Saya tak punya ruang."
Pemain asal Belgia itu melanjutkan, "Saya merindukan kehidupan biasa. Bersama ibu dan putra saya. Bahkan bersama saudara lelaki dan orang-orang di luar sana. Aku memikirkan semua orang."
Keadaan sulit seperti itu membuat mantan pemain Manchester United itu menyadari arti penting yang ia dapatkan selama ini. "Itu buruk. Kamu tidak bisa lagi berhubungan dengan manusia. Saya rindu latihan dan bermain bola di depan para penggemar. Sekarang Anda mulai menghargai apa yang kamu miliki."
Ia sebenarnya sangat rindu pada keluarganya, tapi sadar bukan hal bijak untuk menemui mereka. "Anda harus sangat berhati-hati karena Anda mungkin menyentuh seseorang dan mereka mungkin terkena virus. Ibu saya menderita diabetes dan memiliki risiko lebih tinggi untuk mendapat masalah ketika terkena (virus). Jadi saya bahkan tidak bisa pulang dan menyentuhnya," kata Lukaku.
Bagaimana kondisi ibunya? "Ibu saya bahkan tidak keluar rumah sekarang. Dia hanya pergi ke halaman belakang atau larut malam dia berjalan-jalan dan kemudian dia kembali," kata Lukaku.
Lukaku pindah dari MU ke Milan di musim panas lalu. Ia dibeli seharga 73 juta pound sterling. Ia mampu tampil apik di klub Serie A itu dan kini sudah mencetak 23 gol di musim ini.
Lukaku menyatakan, Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer sempat berusaha meyakinkannya untuk tetap tinggal. "Itu adalah situasi yang sulit, saya harus membuat keputusan untuk pergi ke suatu tempat di mana saya dapat mempelajari aspek-aspek lain dari permainan saya dan bekerja dengan seseorang yang menginginkan saya juga."
Baginya, saat itu terasa bahwa masa-masanya di MU sudah berakhir. "Ole ingin saya tetap tinggal, tetapi saya memberitahunya bahwa ini sudah berakhir. Saya tidak memiliki energi. Semua pujian buatnya karena mau membantu saya meninggalkan klub."
Kini, ia senang melihat perkembangan MU. "Mereka berada di jalan benar karena mendatangkan pemain yang tepat. Ole melakukan pekerjaan dengan baik dan hasilnya bagus. Saya berharap yang terbaik dari mereka. Sebagai klub mereka memberi saya sebuah platform yang belum pernah saya lihat sebelumnya dalam hidup."
Lukaku mengaku, sebelum bergabung dengan Inter ia sempat tergoda dengan Juventus. "Saya sudah sangat dekat, tapi pikiran saya selalu pada Inter dan pelatihnya (Antonio Conte). Sebagai bocah saya mengagumi Adriano, Ronaldo, Vieri."
Lukaku dan pemain Serie A lain saat ini harus menjalani isolasi karena Italia menjadi negara yang paling terkena dampak virus corona di dunia dengan jumlah kematian meningkat menjadi 3.405, melebihi angka dari Cina, tempat penyakit tersebut berasal.
THE SUN | FOOTBALL ITALIA