TEMPO.CO, Jakarta - Tak adanya kepastian kapan Liga 1 Indonesia akan kembali bergulir membuat pola latihan beberapa klub tak berjalan sesuai dengan rencana. Pelatih fisik Persib Bandung, Yaya Sunarya, misalnya, mengalami kesulitan untuk mengukur secara saksama kondisi fisik anak asuhannya.
“Memang dalam kondisi seperti ini tidak mudah melihat kondisi pemain di tengah pandemi corona,” ucap Yaya, Rabu lalu. “Kami akan tetap berkomunikasi dengan baik melalui program latihan maupun feedback yang kami berikan.”
Sejauh ini penggawa Maung Bandung—julukan Persib—melakukan latihan mandiri di rumah masing-masing. Materi latihan diberikan tim pelatih melalui video berdurasi pendek yang berisi gerakan-gerakan yang harus dipraktikkan para pemain Persib.
Persib Bandung. (Instagram/@persib_official)
Selain itu, Yaya mengatakan tetap menjalin komunikasi dengan para pemainnya melalui panggilan video WhatsApp. Hal itu dilakukan untuk melihat perkembangan kondisi fisik anak-anak asuhannya.
“Yang terpenting adalah bagaimana para pemain mengerti program yang diberikan, kemudian pemain tahu bagaimana melaksanakan program itu dengan baik. Sebab, program yang kami gulirkan tidak semata-mata berdasarkan periodisasi," kata dia.
Sejak wabah Covid-19 menghantam Indonesia pada awal Maret lalu, semua klub penghuni Liga 1 meliburkan para pemainnya, termasuk Persib. Namun kesulitan yang dialami klub adalah tidak ada kepastian kapan kompetisi Liga 1 akan kembali bergulir.
“Kami berusaha mengatur program yang kami berikan, bukan berdasarkan program kami sendiri, seperti recovery latihan, tapi dalam satu minggu ini pemain membuat latihan sendiri. Mereka berlomba memberikan video latihan sendiri," ucap Yaya.
Berikutnya, soal gaji pemain Persib...