TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang pekan ini ada sejumlah perkembangan menarik soal lanjutan jadwal Liga Inggris. Sayangnya, nuansa ketidakpastian masih kental menghantui.
Pada Senin malam, 11 Mei, Premier League bertemu secara virtual dengan wakil klub. Hasilnya mereka sepakat menuntaskan kompetisi. Namun, klub-klub menolak lanjutan liga itu digelar di tempat netral. Saat itu, tanggal yang dipatok sebagai ancer-ancer untuk lanjutan jadwal Liga Inggris adalah 12 Juni.
Pada Rabu malam, peta itu berubah. Dalam pertemuan dengan para manajer, Premier League dihadapkan pada berbagai keberatan. Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, misalnya, menilai timnya tak akan siap untuk berkompetisi lagi dengan hanya bersiap selama tiga minggu setelah absen selama hampir dua bulan. Suara senada juga disampaikan pelatih lain.
Seusai pertemuan, muncul tanggal baru untuk lanjutan kompetisi. Sejumlah media menyebutkan Project Restart kemungkinan akan diundur ke 19 Juni.
Namun, tanggal itu pun belum jadi satu kepastian. Premier League masih harus mendapat restu dari pemerintah untuk memastikan Project Restart bisa berjalan.
Padahal, mereka juga masih menghadapi masalah lain. Sejumlah pemain, seperti terungkap dalam pertemuan dengan kapten tim pada Kamis, masih menyuarakan ketakutan dan kekhawatirannya soal keharusan berlatih dan bermain di tengah pandemi virus corona.
Ada juga suara keberatan dari kepolisian Manchester. Mereka menilai ide untuk menggelar pertandingan tanpa penonton di kandang masing-masing klub berpotensi membahayakan umum. Kepolisian menganggap hal itu bisa mengundang kerumunan di luar stadion.
Selain itu muncul suara penolakan dari pemerintah lokal. Wali Kota London, Sadiq Khan, tak setuju bila sepak bola sudah digulirkan di kotanya pada bulan Juni. Ia menyebut tanggal itu terlalu dini dan tak memberi jaminan keamanan soal penyebaran virus corona.
Selanjutnya: Klasemen dan top skor Liga Inggris