Kedekatannya dengan Abramovich membuat dia memainkan peran sangat penting di sana. Tak ada satu pun transfer Chelsea yang akan berjalan tanpa tanda tangan dari dia.
Hubungan Marina dengan Abramovich terentang lebih dari 20 tahun lalu. Dia awalnya bekerja di perusahaan minyak milik pria asal Rusia itu. Dia disebut sebagai figur kunci yang membuat nilai perusahaan minyak Abramovich, Sibneft, naik tujuh kali lipat dari harga belinya.
Abramovich langsung menaruh Marina di jajaran direksi Chelsea ketika dia membeli klub asal London itu pada 2003. Berbagai mega transfer pun berhasil dituntaskan perempuan lulusan Moscow State University tersebut.
Tak tanggung-tanggung, musim itu saja, dia langsung menyelesaikan transfer 13 pemain bintang. Hernan Crespo, Juan Sebastian veron, Joe Cole, Claude Makelele, hingga bek Glen Johnson dan Wayne Bridge dia datangkan dalam waktu sekitar dua bulan saja. Total dana yang dihabiskan Chelsea saat itu disebut mencapai 150 juta pound sterling.
Musim berikutnya, Marina berhasil membujuk Jose Mourinho untuk menangani Frank Lampard cs. Soal Mourinho, perempuan berusia 45 tahun ini pula yang disebut mencairkan hubungannya dengan Abramovich.
Hubungan Abramovich dengan Mourinho sempat memanas setelah pelatih asal Portugal tersebut dipecat pada 2007. Pada 2013, kabar mengejutkan muncul setelah Mourinho menyatakan akan kembali menangani Chelsea.
Nah, Marina lah yang membuat Mourinho kemudian melupakan pemecatan itu dan akhirnya rela kembali menangani Chelsea, meskipun akhirnya kembali di pecat dua tahun berselang.
Keberhasilan dia membujuk kembali Mourinho membuat Abramovich memberikannya kenaikan jabatan. Pada 2014, Marina ditunjuk sebagai Kepala Eksekutif Chelsea, jabatan yang dia pegang hingga saat ini. Media Inggris The Times sempat menyebutnya sebagai perempuan paling berpengaruh di sepak bola saat itu.