TEMPO.CO, Jakarta - Sergio Aguero mencetak salah satu gol paling ikonik di Liga Primer Inggris saat membawa Manchester City meraih gelar pertama pada tahun 2012. Penyerang asal Argentina yang telah mencetak 181 gol dalam kurun waktu 10 tahun akan meninggalkan Etihad dengan status bebas transfer di akhir musim ini.
Aguero akan selalu dikenang karena mencetak gol kemenangan di menit keempat injury time dalam kemenangan 3-2 atas Queens Park Rangers. Gol itu memastikan City meraih mahkota Liga Primer yang lepas dari genggaman selama 44 tahun.
Gol itu juga membuat rival satu kota, Manchester United, yang harus berjibaku hingga laga terakhir untuk menjegal City meraih juara. Pada pekan terakhir Liga Inggris musim 2011/12, United bertandang ke Sunderland dan City menjadi tuan rumah untuk QPR, yang saat itu terancam degradasi.
Setan Merah telah melakukan tugasnya ketika Wayne Rooney mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut di Stadium of Light. Di saat yang sama, Manchester City dalam keadaan tertinggal 2-1 dari 10 pemain QPR hingga menit ke-90.
Baca juga : Akan Tinggalkan Manchester City, Sergio Aguero Kebanjiran Tawaran
Padahal, tim pasukan Roberto Mancini memimpin babak pertama melalui gol Pablo Zabaleta. Kondisi berbalik setelah Djibril Cisse dan Jamie Mackie mencetak gol usai turun minum. QPR juga harus bermain dengan 10 orang setelah Joey Barton diusir karena menendang Aguero. Ketika waktu memasuki masa tambahan, Man City hampir putus asa.
Namun, sundulan Edin Dzeko memanfaatkan sepak pojok di menit ke-92 memberi tuan rumah secercah harapan. Keajaiban pun terjadi. Mario Balotelli, memberi satu-satunya assist ketika berseragam Man City, kepada Aguero. Dengan ketengan luar biasa, ia melesakan bola ke gawang Paddy Kenny.
Sir Alex Ferguson. AP/Clint Hughes
Pemain Argentina itu membuat para pendukung Etihad Stadium menjadi hiruk pikuk. Di saat yang sama, kamera menyorot kembali ke arah Stadium of Light untuk menunjukkan skuad Manchester United putus asa. Sir Alex Ferguson, bahkan, membutuhkan waktu untuk menenangkan diri sebelum berbicara kepada para pemain di ruang ganti.
Baca juga : Sergio Aguero Tinggalkan Manchester City, Ini 4 Efeknya di Bursa Transfer
Ferguson bahkan membutuhkan waktu sejenak untuk menenangkan diri sebelum berbicara dengan para pemainnya di ruang ganti. Kisah itu diungkapkan mantan pelatih kiper Man United Eric Steele. "Dia keluar ruangan dan akhirnya kembali masuk. Dia membutuhkan momen pribadi," kata dia menggambarkan ekspresi Ferguson kala itu.
Ferguson dan skuad Manchester United sadar betul kalau mereka hanya berharap skuad QPR bisa menjaga bola dari para pemain City. Namun, hal itu tidak terjadi. “Kemudian dia (Ferguson) hanya berkata bahwa itui tidak akan terjadi lagi. Di musim berikutnya, kami memenangkan liga dengan keunggulan 11 poin."
Penjaga gawang QPR Paddy Kenny sempat melihat penggemar City sudah mulai saat harapan gelar mereka memudar sebelum aksi heroik Aguero. “Saya ingat saat unggul 2-1, kami turun dengan 10 orang. Joey Barton telah diusir. Anda bisa melihat fans menangis. Saya menghabiskan banyak waktu untuk melakukan tendangan gawang. Anda bisa melihat emosi dari para penggemar.
“Mereka berhasil mengembalikannya menjadi 2-2 dan kami mendapat firasat dari reaksi fans kami bahwa kami aman dari degradasi. Namun, saat itu datang. Dia datang mendapatkan bola, ia menunjukkan sentuhan dan ketenangan. Itu adalah momen Liga Primer Inggris yang luar biasa dan istimewa. Semua suara di stadion itu menakutkan," kata Paddy Kenny mengingat gol Sergio Aguero tersebut.