Pada musim 2012-2013, dia langsung mendapatkan kesempatan bermain di tim senior asuhan Jean-Guy Wallemme. Akan tetapi dia hanya bertahan tiga musim di sana sebelum dipinjamkan ke klub Liga Belanda Utrecht pada Desember 2014.
Setengah musim di Belanda, Haller tampil lebih tajam. Dia mencetak 11 gol dari 17 laga dan dan akhirnya bergabung secara permanen pada bursa transfer musim panas 2015. Suporter Utrecht pun memilih dia sebagai pemain terbaik mereka pada musim itu.
Mencetak 41 gol dalam 82 laga untuk Utrecht, Haller mendapatkan perhatian dari Niko Kovac yang saat itu masih menangani Eintracht Frankfurt. Dia pun bergabung bersama klub asal Jerman itu pada bursa transfer 2017.
Musim pertamanya di Jerman tak berjalan lancar. Dia hanya mencetak sembilan gol dari 31 laga. Baru setelah kepergian Kovac ke Bayern Munchen Haller menunjukkan ketajamannya bersama Frankfurt. Dia total mencetak 20 gol, termasuk lima gol di ajang Liga Europa dan membantu tim itu ke semifinal sebelum dikalahkan Chelsea melalui drama adu penalti.
Performa Haller di Liga Europa menarik perhatian klub Liga Inggris West Ham. Pada akhir musim 2018-2019, The Hammers membeli si pemain dengan mahar 45 juta pound sterling. Menurut media Inggris The Guardian, Haller menjadi pemain termahal yang pernah dibeli klub asal London itu.
Perjalanan Haller di Inggris tak mulus. Pada musim pertamanya dia hanya mencetak tujuh gol dari 32 laga. Musim lalu dia hanya bermain setengah musim dan mencetak tiga gol sebelum dijual ke Ajax Amsterdam pada bursa transfer musim dingin. Ajax juga menjadikan Haller sebagai pemain termahal klub itu dengan mengeluarkan dana hingga 22,5 juta euro untuk memboyongnya dari West Ham.
Ada cerita lucu soal bergabungnya Haller ke Ajax Amsterdam. Pihak klub menyatakan ada kesalahan administrasi yang mereka lakukan sehingga nama si pemain tak masuk dalam daftar skuad mereka di Liga Europa. Pelatih Erik ten Haag menyatakan sangat kecewa atas kejadian itu.
"Ini bukan hal yang harus ditertawakan. Si pemain juga merasa sangat kecewa. Ada kesalahan administrasi yang di buat seseorang," kata Ten Haag.
Menurut laporan media ESPN, Ajax justru mencantumkan naama Siebe Schrijvers dalam daftar pemain mereka. Padahal Schrijvers telah bergabung dengan Waasland-Beveren dengan status pemain pinjaman pada bursa transfer Januari lalu.
Tak tampil di Liga Europa, Haller pun mengamuk di Liga Belanda. Dia mencetak 11 gol hanya dalam 17 laga dan membawa Ajax menjuarai kompetisi tersebut. Di awal musim ini, Haller juga langsung tancap gas. Dia telah mencetak empat gol dan menduduki puncak daftar top skor Liga Belanda.
Selanjutnya, gaya permainan Haller dan siapa yang menjadi idolanya