TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menjami posisi Shin Tae-yong sebagai Pelatih Timnas Indoensia aman hingga kontraknya selesai pada 2023. Dia bahkan menyatakan ada kemungkinan PSSI memperpanjang kontrak pelatih asal Korea Selatan itu jika performa Skuad Garuda dianggap memuaskan.
"Kami akan menyelesaikan kontrak Shin sampai tahun 2023. Kalau ternyata performa timnas makin bagus, tentu kontrak itu akan diperpanjang," ujar Iriawan di Jakarta, Selasa, 18 Januari 2022.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut merasa perlu menegaskan soal itu lantaran melihat banyaknya anggapan di media sosial yang menuding PSSI akan mengakhiri kerja sama dengan Tae-yong.
Hal tersebut berawal pernyataan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Haruna Soemitro dalam sebuah siniar yang disiarkan melalui kanal JPNN.COM.
Ketika itu, Haruna menyebut bahwa komunikasi si pelatih dengan PSSI tersendat usai terjadinya kebuntuan (deadlock) dalam rapat evaluasi Timnas Indonesia pada Kamis pekan lalu. Haruna pun menganggap Tae-yong kerap tersinggung ketika dikritik dan diberi masukan.
Menurut Iriawan, PSSI masih membutuhkan tenaga pelatih yang pernah menangani Timnas Korea Selatan itu. Pasalnya Timnas Indonesia akan mengarungi beberapa turnamen sepanjang tahun 2022-2023 seperti Piala AFF U-23, SEA Games, Kualifikasi Piala Asia 2023, Piala AFF dan Piala Dunia U-20 2023.
Iriawan pun menilai Timnas Indonesia telah berada di jalur yang tepat selama kepemimpinan Tae-yong.
"Saya yakin sepak bola kita akan menorehkan tinta emas. Saya yakin sekali itu," kata Iriawan.
Mochamad Iriawan juga menepis anggapan bahwa si pelatih merasa tersinggung karena dikritik oleh Haruna Soemitro. Dia menyatakan bahwa diskusi dalam rapat Kamis lalu berjalan biasa saja. Dia pun menyatakan masih akan melanjutkan rapat evaluasi tersebut.
"Saya merasa Shin tidak tersinggung. Kami berdiskusi biasa. Ngobrol sambil makan dan ketawa-ketawa. Bagi saya, itu pertemuan keluarga. Shin Tae Yong itu adik saya, Exco itu saudara saya," kata dia.
"Jadi biasa dalam keluarga diskusi, ada silang pendapat. Exco menanyakan, 'kenapa tidak bisa juara?'. Ya, memang, kan, kompetisi (di Indonesia) baru empat bulan, pertemuan tim juga baru sebentar. Nah, itu yang ditanyakan ke Shin Tae Yong. Saya rasa pertemuannya biasa. Selesai juga biasa saja," tutur Iriawan.
"Pertemuan, Kamis itu cuma dua jam. Tidak cukup, belum selesai," ujar dia.
Selain masalah performa Timnas Indonesia, Haruna Soemitro juga sempat menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana Shin Tae-yong untuk melakukan naturalisasi empat pemain yang berada di luar negeri. Dia menilai, berdasarkan contoh yang telah ada, para pemain naturalisasi tak memiliki kemampuan jauh lebih bagus dari para pemain lokal.
Baca: Kisruh Naturalisasi Pemain Haruna Soemitro Vs Shin Tae-yong, Ini Aturannya