TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Manchester membebaskan Mason Greenwood dengan jaminan. Pembebasan bersyarat itu terjadi setelah penyelidikan awal dugaan kasus pemerkosaan terhadap kekasihnya, Harriet Robson, yang disertai dengan ancaman pembunuhan.
Penyerang berusia 20 tahun itu ditangkap setelah Robson, melalui akun media sosialnya, mengungkapkan tindakan penganiayaan Greenwood terhadapnya. Robson juga menunjukkan foto dirinya babak belur pada Ahad lalu.
Kepolisian Manchester kemudian menangkap Greenwood atas dugaan tersebut pada Selasa waktu setempat. Manchester United, klub Greenwood, mengatakan bahwa sang pemain tidak akan kembali berlatih atau bertanding sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Dalam perkembangan penyelidikan kasus tersebut, Greenwood diketahui juga melakukan kekerasan seksual dan ancaman pembunuhan kepada Robson. Hakim dikabarkan telah memberikan perpanjangan kedua untuk masa penahanan sampai Rabu, 2 Februari 2022, tetapi Greenwood sekarang telah bebas dengan jaminan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Manchester United masih membekukan segala aktivitas Greenwood. Klub juga melawan seluruh penjualan jersey serta merchandise terkait dirinya. Selain MU, pengembang video gim EA Sports mengatakan Greenwood telah dihapus dari produk video gim seri mereka, FIFA.
Perusahaan pakaian olahraga Nike juga mengatakan bahwa mereka telah menangguhkan hubungannya dengan Greenwood. "Kami sangat prihatin dengan tuduhan yang mengganggu dan akan terus memantau situasi dengan cermat," kata seorang juru bicara Nike.
Greenwood, yang melakukan debutnya di Manchester United pada Maret 2019, menandatangani kontrak empat tahun pada Februari tahun lalu setelah menembus tim utama dari akademi klub. MU juga mengeluarkan pernyataan bahwa, "klub tidak memaafkan kekerasan dalam bentuk apa pun." Klub tidak akan membuat komentar lebih lanjut sampai semua fakta terungkap.
SKYSPORTS
Baca juga : Polisi Tetapkan Bintang MU Mason Greenwood Sebagai Tersangka Pemerkosaan