Setelah dua tahun istirahat, pemain ikonik bernomor punggung 14 itu jelas merasa gatal untuk mengambil peran di dunia sepak bola. Ia mengambil alih tim B Sociedad. Setelah tampil mengesankan dalam tiga musim, ia sempat dirumorkan bakal menjadi pelatih tim utama. Namun, saat itu, Imanol Alguacil justru berhasil membawa Sociedad menjadi juara Copa del Rey musim 2020.
Kenyataan itu sangat berarti bagi Leverkusen yang merekrut Alonso sebagai pelatih tim utama. Ia telah membawa lima kali runner-up Bundesliga yang punya julukan ‘Neverkusen’ menjadi tim juara. Alonso bisa menambah koleksi gelar karena Leverkusen akan berlaga di final Piala DFB melawan tim strata kedua Kaiserslautern dan tiket ke perempat final Liga Europa melawan West Ham.
Mengubah Tim dalam Tekanan
Leverkusen berada di posisi kedua terbawah ketika Alonso tiba pada tahun 2022. Namun, saat ini, Bayer tidak terkalahkan pada musim 2023/24. Alonso menetapkan fokusnya pada gaya sepak bolanya yang berintensitas tinggi. Leverkusen menjadi tim yang berfokus pada dominasi lini tengah dan peran bek sayap yang luar biasa dari Alex Grimaldo dan Jeremie Frimpong. Namun, Alonso selalu ingin menekankan mentalitas para pemain dalam pertandingan.
Alonso mengakui dua pelatih, Mourinho dan Guardiola, adalah pelatih paling berpengaruh dalam kariernya. “Mereka memiliki banyak kesamaan tetapi yang terpenting, mereka adalah pemimpin. Mereka memiliki karisma yang sama, hal istimewa yang setiap kali mereka masuk ke ruangan, semua orang tahu bahwa bosnya ada di sana dan para pemain harus mendengarkannya."
"Mereka memiliki kepribadian yang berbeda dan pendekatan yang berbeda terhadap permainan, tetapi dalam hal ambisi, cara mereka menjelaskan secara detail, dan cara mereka menghormati lawan, mereka menghabiskan begitu banyak waktu untuk menganalisis lawan," kata Alonso.
"Mereka tahu bahwa Anda perlu menyesuaikan tim untuk mendapatkan keuntungan atas lawan. Mereka menghabiskan banyak waktu dan bekerja keras. Untuk menuntut pemain, pertama-tama Anda harus menuntut diri sendiri. Bagi saya, hal yang istimewa adalah cara mereka mampu menyampaikan pesan kepada para pemain dan bagaimana dapat terhubung dan bertukar ide yang mereka miliki,” ujar Alonso.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Alonso memiliki keterampilan dalam mengelola tim seperti Mourinho dan Guardiola. Ia mampu menggunakannya pada para pemain, bahkan ketika taktik tak cukup berjalan di atas lapangan.
Mourinho melihat pemain dan pelatih yang ia ciptakan ketika keduanya bertemu di pinggir lapangan pada semifinal Liga Europa antara Leverkusen dan AS Roma pada musim lalu. Saat itu juga, Mou melihat evolusi terbesar dalam metode kepelatihannya dalam diri Alonso.
Jose Mourinho, juga Guardiola dari Manchester City atau bahkan Carlo Ancelotti dari Real Madrid akan melihat mantan pemainnya membawa Bayer Leverkusen di Liga Champions musim depan. Ketiga pelatih ternama itu bisa melihat langsung kejutan apa yang bisa Alonso sajikan di hadapan mereka.
BUNDESLIGA | REUTERS
Pilihan Editor: Rapor Pemain Timnas Indonesia di Kompetisi Eropa: Ada Catatan Impresif Thom Haye dan Elkan Baggott