TEMPO.CO, Jakarta - Babak pertama pertandingan Borneo FC vs Arema FC pada final Piala Presiden 2024 masih imbang 0-0. Laga ini berlangsung di Stadion Manahan, Solo, pada Minggu malam, 4 Agustus 2024.
Borneo FC tim asuhan Pieter Huistra turun dengan formasi 4-2-3-1. Di lini belakang, ia mengandalkan dua bek tengah Christophe Nduwarugira dan Ronaldo. Dua gelandang pivot berada di depannya, Hendro Siswanto dan Kei Hirose. Leo Gaucho mendapatkan peran sebagai penyerang tunggal dan mendapatkan dukungan tiga gelandang serang kreatif seperti Stefano Lilipaly, Tarens Puhiri dan Berguinho.
Arema FC asuhan Joel Cornelli juga turun dengan formasi serupa. Dua bek tengah, Choi Bo Kyung dan Thales menjadi pengawal penjaga gawang Lucas Frigeri. Charles Lokolingoy tetap menjadi pilihan utama di lini serang. Ia mendapatkan dukungan dari tiga gelandang serang Wilian Marcilio, Dalberto, dan Tuharea Salim Akbar.
Duel babak pertama kedua tim lebih banyak berkutat pada pertarungan di lini tengah. Borneo FC dan Arema FC bermain terbuka dengan melancarkan serangan secara bergantian. Meski bermain terbuka, kedua tim kesulitan membuat peluang matang untuk mencetak gol.
Peluang bersih Arema FC tercipta pada menit kesepuluh lewat Dalberto. Memiliki ruang tembak tanpa pengawalan di luar kotak penalti, ia melepaskan tendangan keras mendatar ke arah gawang. Namun, tendangannya masih melebar ke sisi kiri gawang Borneo FC.
Pada menit-13, Borneo punya peluang mencetak gol lewat eksekusi tendangan bebas Stefano Lilipaly. Bola lambung mengarah ke tengah kotak penalti dan Ronaldo berhasil menyambutnya. Sayangnya, sundulan Ronaldo masih melambung tipis di atas mistar.
Pada menit ke-37, Arkhan Fikri mendapatkan peluang setelah menerima umpan mendatar dari Dalberto. Namun, tendangan di dalam kotak penalti tersebut masih mampu diblok pemain bertahan Borneo FC. Semenit berselang, Tarens mendapatkan bola lambung di sisi sayap kiri Borneo, tetapi umpan silangnya masih mampu ditepis kiper.
Statistik babak pertama menunjukkan bahwa Borneo FC memegang dominasi 55 persen penguasaan bola dibandingkan Arema FC sebesar 45 tahun. Borneo FC memiliki tiga peluang mencetak gol, tetapi hanya satu yang mengarah ke gawang, sedangkan Singo Edan, dari tiga peluang, tak ada satu pun yang tepat sasaran.
Pilihan Editor: Jadwal dan Preview Semifinal Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Ada Nuansa Sejarah dan Politik