TEMPO.CO, Jakarta - Tony Popovic resmi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Australia pada hari Senin, 23 September 2024. Diklaim punya rekam jejak kesuksesan di tingkat benua Asia, ia sadar harus melakukan perubahan cepat untuk agas Socceroos bisa lolos langsung dari babak kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga zona Asia.
Popovic adalah mantan bek Crystal Palace, yang juga bermain 58 kali untuk Australia dalam 11 tahun karier internasionalnya. Ia membawa pendekatan baru saat berupaya mengangkat tim yang hanya meraih satu poin dari dua pertandingan awal kualifikasi putaran ketiga.
Australia terlempat ke peringkat lima klasemen Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026. The Socceroos kalah dari Bahrain pada laga perdana dan hanya bisa memetik hasil imbang melawan Indonesia.
Popovic akan memiliki waktu kurang dari tiga minggu untuk mempersiapkan pertandingan pertamanya sebagai pelatih, Australia akan melawan Cina di Adelaide sebelum menghadapi Jepang di Stadion Saitama. Ini akan menjadi laga berat untuk Australia karena Jepang telah mencetak 12 gol dalam dua pertandingan.
Peran sebagai pelatih kepala Australia akan menjadi yang pertama bagi Popovic dalam sepak bola internasional. Tetapi, pelatih berusia 51 tahun tersebut telah memiliki pengalaman di sepak bola Asia. Sebagai pemain, ia menghabiskan lima musim bersama Sanfrecce Hiroshima di Jepang sebelum memulai karier kepelatihannya dengan membawa Western Sydney Wanderers ke Liga Champions Asia 2014. Ia membuat timnya mengalahkan Al-Hilal dari Arab Saudi di final.
Karier kepelatihan Popovic terus berlanjut. Ia memimpin Perth Glory ke A-League Premiership dengan memuncaki klasemen musim reguler pada tahun 2019. Kemudian, ia berhasil membawa Melbourne Victory ke penentuan gelar awal tahun ini.
Secara keseluruhan bersama Wanderers, Perth, dan Victory, Popovic membawa rekor yang tidak menyenangkan. Musababnya, ia telah membawa tim ke lima Grand Final A-League hanya untuk menelan kekalahan. Ia mendapatkan peningkatan hasil yang signifikan dalam tiga tahun masa jabatannya di Melbourne Victory. Tetapi, kepergiannya pada bulan Juni tak banyak mendapatkan perhatian dari publik sepak bola klub.
Popovic mengambil alih tim Socceroos yang mengalami kesulitan untuk menembus pertahanan lawan yang rapat dan berusaha melakukan serangan balik. Kurangnya penetrasi dan pergerakan bola yang lambat merupakan kritik yang dilontarkan kepada Popovic padaakhir masa baktinya bersama Victory. Situasi ini membuat pelatih baru Timnas Australia itu harus membuktikan diri bahwa ia layak menggantikan Graham Arnold.