Kranjcar membuka keunggulan Kroasia dari titik penalti pada menit ke-36 dan menambahnya empat menit kemudian sebelum turun minum dengan tendangan pendek cantiknya. Striker Israel Etay Shechter memperkecil kekalahan sembilan menit jelang permainan usai di Stadion Ramat Gan yang memantik serangan bergelombang namun tetap gagal menembus pertahanan Kroasia sampai berakhirnya pertandingan.
Kroasia kini mengoleksi tujuh poin dari tiga pertandingan dibuntuti Georgia dan Yunani yang sama-sama mengoleksi lima poin di Grup F. Israel menempati urutan empat diikuti Latvia (3 poin) dan Malta (0). “Saya senang dan bangga dengan para pemain ….kami berhasil menembus pertahanan Israel dengan serangan balik lima atau tujuh kali. Kami juga hampir mencetak gol ketiga untuk menutup pertandingan, namun ketika Israel mengemas kami mengalami momen-momen berbahaya pada akhir permainan,” kata pelatih Kroasia Slaven Bilic.
Bilic menilai kedua tim tampil solid. Menurutnya Israel mempunyai peluang mencetak gol pada awal permainan ketika timnya melakukan kesalahan-kesalahan teknis. “tapi ketika kami berhasil mengendalikan bola dan bermain seperti biasa, menguasai bola dari sayap kanan…Israel kehilangan bola di wilayah yang sangat berbahaya,” tambahnya.
Kroasia memang kerepotan melayani permainan Israel yang tampil dengan beberapa darah mudanya. Namun tuan rumah tidak diwakili kaptennya Yossi Benayoun, yang divonis absen dua pekan lantaran cedera.
Shechter sempat mengetes kiper Kroasia Vedran Runje dengan tembakan di awal permainan. Tapi gawang mereka hampir kebobolan setelah Ivan Rakitic menembakkan tendangan kerasnya dari jarak 25 meter.
Ini adalah kemenangan kedua beruntun Kroasia dari Israel di kandangnya Tel Aviv, yang angker bagi lawan. Pada November 2006 tim tamu menikmati kemenangan 4-3 pada laga kualifikasi Euro 2008.
Ketika ditanya mengapa Israel kalah lagi Bilic mengatakan “Saya pikir Anda gaya bermain (Israel) sama seperti kami. Israel menyukai bermain sepak bola sama dengan apa yang kami lakukan dan ketika mereka memberi kami ruang kami memang tim yang berbahaya”.
Absennya Benayoun diklaim pelatih Israel Luis Fernandez sebagai biang keladi kekalahan timnya. “Benayoun selalu menjadi pemain penting bagi Israel. Tapi Kroasia juga kehilangan pemainnya jadi saya tidak kecewa. Saya menyukai mental permainan para pemain,” kata Fernandez yang menambahkan timnya memulai permainan dengan bagus dengan beberapa peluang.
“Tapi setelah Kroasia mencetak gol dari titik penalti dan kami kebobolan gol kedua setelah itu kami mengalami momen yang sulit,” jelasnya.
REUTERS | AP | bgs