"Tidak ada strategi khusus. Kami hanya mencoba berbicara kepada pemain, karena itu lebih penting dari latihan," kata Riedl usai latihan bersama di lapangan tim nasional PSSI di Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa (28/12). Pelatih asal Austria itu menegaskan timnya bertekad tetap menang sekaligus juara AFF.
Sehari menyambut laga final terakhir, Riedl melihat mental para pemain sudah pulih. "Mental pemain tidak ada masalah," kata mantan striker tim nasional Austria yang kini berusia 60 tahun. Ia ingin membangun mental pemain untuk Piala AFF saja, tim asuhannya disipkan untuk Olimpiade tahun depan.
Sesi latihan hari ini, Firman Utina dan rekan-rekannya banyak digenjot strategi serangan mulai dari sundulan kepala di depan gawang, umpan lambung, dan tendangan jarak jauh. Sesi latihan ini, tetap menjadi magnet masyarakat untuk bisa melihat sesi latihan secara langsung. Sehingga, mereka rela berdesak-desakan di balik pagar besi lapangan untuk menonton.
Semua pemain bergabung dalam latihan yang sama, kecuali penyerang muda Yongki Aribowo. Pemain andalan Arema Indonesia dipastikan tidak bisa berlaga di final nanti karena ia masih dibekap cedera di lutut kaki kanannya. Cedera tersebut dialaminya setelah pertandingan final leg pertama kemarin.
Tim ahli psikoterapis, Mathias Ibo, mengatakan apa yang dialami Yogyki bukan persoalan besar karena hanya luka ringan. Namun, Mathias mengaku tidak mempunyai kekuasaan memastikan apakah Yongki diturunkan sepabai starter nanti. "Riedl yang berkuasa memutuskan," katanya.
Setelah kalah 3-0, tugas Riedl membawa tim nasionaol menjadi juara AFF cukup berat. Skuad Merah Putih harus ekstra bekerja karas agar bisa menjebol gawang Malaysia 4-0 apabila ingin menang.
RINA WIDIASTUTI