Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Ucapan Bambang Usai Kekalahan Garuda

image-gnews
Pemain Tim Nasional Indonesia Bambang Pamungkas dan Cristian Gonzales usai pertandingan leg kedua final AFF Suzuki Cup di Stadion utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (29/12). Indonesia gagal meraih juara setelah kalah agregat atas timnas malaysia dengan skor 4-2. TEMPO/Aditia Noviansyah
Pemain Tim Nasional Indonesia Bambang Pamungkas dan Cristian Gonzales usai pertandingan leg kedua final AFF Suzuki Cup di Stadion utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (29/12). Indonesia gagal meraih juara setelah kalah agregat atas timnas malaysia dengan skor 4-2. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan
TEMPO Interaktif,Jakarta:Penyerang Tim Nasional Indonesia di Piala Federasi Asia Tenggara 2010, Bambang Pamungkas merupakan sosok yang paling terpukul setelah timnya harus mengakui keperkasaan Malaysia.  Maklum saja, di turnamen ini, Pasukan Garuda tampil dominan, namun harus bertekuk lutut di hadapan skuad Harimau Malaya, yang sebelumnya mereka hancurkan 5-1 pada babak penyisihan. 

 

Bagi Bambang, 30 tahun, laga kedua partai final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu, 29 Desember 2010 itu jadi pertandingan ke 86 membela Merah Putih.  "Ini merupakan kegagalan saya yang kesekian kalinya," tulisnya dalam situs bambangpamungkas20.

Di turnamen dua tahunan ini, Indonesia empat kali tampil di final, tanpa sekali pun memboyong piala.  Bambang merupakan sosok yang paling sering senior ketimbang kawan-kawannya.

"Sejujurnya malam itu saya ingin menangis," katanya.  Dia berhasil mengalahkan emosinya dan berusaha tegar.  Sebagai pemain senior, ujar penyerang bernomor 20 ini, dia berkewajiban membesarkan hati rekan-rekannya.

Satu per satu punggawa timnas dia sambangi sambil berkata mereka sudah melakukan yang terbaik.  Dia memeluk Irfan Bachdim yang sedang sesungukan.  "It's OK Irfan, maybe next time, bro," ujar Bambang.

Arif Suyono, yang terlihat menangis paling keras di stadion yang dipadati 100 ribu suporter itu, juga dia hampiri.  "Isin rek, ketok no TV nangismu," ujar Kapten Persija Jakarta kelahiran Salatiga Jawa Tengah itu berbisik, setengah guyon.    Bisikan itu berarti, "Malu ah, tangisanmu terlihat di TV."

Wakil Kapten Firman Utina, yang gagal menjaringkan tendangan 12 pas tidak ketinggalan dihibur.  "Terlepas dari kegagalan penalti tadi, lo udah ngelakuin tugas yang luar biasa buat tim ini, Man," kata Bambang. 

Firman, 29 tahun, menyandang ban kapten sejak awal kompetisi bergulir dan jadi motor serangan Garuda. Gelandang Sriwijaya FC terpilih sebagai pemain terbaik AFF 2010.  "Siapa pun, bisa gagal penalti, sob, gue juga sering," kata Bambang.  "Lo pantes jadi pemain terbaik AFF kali ini Man, selamat!"

Dalam tulisan yang diunggah malam tadi, Bambang meminta pendukung timnas untuk berhenti menyalahkan sinar laser yang dipancarkan pendukung Malaysia sebagai penyebab takluknya Indonesia 3-0 di leg pertama, di Stadion Bukit Jalil.  "Sinar laser memang sedikit banyak mengganggu, akan tetapi alangkah kurang bijaksana jika kita menjadikan hal tersebut sebagai alasan utama," katanya.

Bepe, panggilannya, juga mengajak berbagai pihak berhenti menyalahkan Pasukan Garuda atas kegagalan di partai final.  Menurutnya, dalam lima pertandingan sebelumnya, mereka telah melakukan kerja yang luar biasa.  "Setiap orang yang berusaha pasti akan membuat kesalahan, mereka yang berpangku tangan tidak akan berbuat salah," katanya.

BAMBANG PAMUNGKAS 20 | REZA M

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

27 Oktober 2015

Pemain PSMS Medan versi PT Liga Indonesia, menggelar aksi damai di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, (17/6). Mereka menuntut diselesaikannya pembayaran tunggakan gaji selama 10 bulan yang dilakukan manajemen PSMS. TEMPO/Seto Wardhana
Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

DPR menyoroti kebijakan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menggunakan anggaran negara untuk membiayai hadiah Piala Kemerdekaan.


Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

22 Oktober 2015

Pesepakbola PSMS Medan Nastja Cech (kanan) berebut bola dengan pesepakbola Persib Bandung Zulkifli Syukur (kiri) pada pertandingan Indonesia Super Liga (ISL) 2011-2012 di Stadion Teladan Medan, Sumut, Minggu malam (17/6). ANTARA/Septianda Perdana
Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

Kenapa hadiah Piala Kemerdekaan diambil dari APBN?


Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

13 Oktober 2015

Presiden Joko Widodo membuka secara resmi turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan di Serang, Banten, 15 Agustus 2015. TEMPO/Darma Wijaya
Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

Tim Transisi menjanjikan hadiah yang cukup besar: juara pertama Rp 1,5 miliar, juara kedua Rp 1 miliar, dan juara ketiga Rp 750 juta.


Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

12 Oktober 2015

Pesepakbola Persib Bandung, Zulham Zamrun (kedua kanan) melewati hadangan penjaga gawang Mitra Kukar, Rivky Mokodompit (bawah) saat lanjutan kompetisi Piala Presiden 2015 di Stadion Jalak Harupat, Bandung, 10 Oktober 2015. Persib berhasil lolos ke babak final setelah menang denga skor 3-1. ANTARA/Agus Bebeng
Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

Atep baru menyumbang satu gol di ajang Piala Presiden. Ia berambisi mencetak gol saat Persib melawan Sriwijaya di final.


Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

5 Oktober 2015

Pemain Arema Cronus, Christian Gonzales (kiri) tersungkur saat mencoba memasukkan bola ke gawang Sriwijaya FC pada semi final putaran pertama Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 3 Oktober 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

Sriwijaya FC harus kehilangan bek Syaiful Indra Cahya, yang selama ini menjadi andalan mereka.


Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

3 Oktober 2015

Pemain Arema Cronus, Christian Gonzales lolos merayakan gol keduanya ke gawang Bali United saat babak perempat final leg kedua turnamen Piala Presiden antara Bali United melawan Arema Cronus di Stadion Dipta, Gianyar, Bali, 27 September 2015. Gonzales mencetak hat-trick dalam laga yang membawa Arema Cronus menang 2-3 TEMPO/Johannes P. Christo
Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

Arema Cronus mengantongi rekor lima kemenangan beruntun melawan Sriwijaya FC.


Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

24 September 2015

Ratusan bobotoh Persib Bandung berunjuk rasa didepan kantor DPRD Provinsi Jabar saat aksi damai terkait kisruh sepakbola nasional antara PSSI dan Pemerintah di Bandung, Jawa Barat, 4 Juni 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

Menurut Djadjang Nurjaman, atmosfer di Bandung sedang panas jelang pertandingan perempat final kedua melawan Pusamania.


Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

19 September 2015

Pesepakbola Sriwijaya FC, Syakir Sulaeman (tengah) di bayangi sejumlah pesepakbola Persela Lamongan  saat pertandingan babak penyisihan grub B Piala Presiden di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, 9 September 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

Statistik pertandingan memperlihatkan dalam lima pertemuan terakhir dengan Persebaya, Sriwijaya tiga kali menang dan sekali seri.


Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

18 September 2015

Pesepak bola Arema Cronus, Lancine Kone meluapkan kegembiraannya usai menjebol gawang Sriwijaya FC saat pertandingan Babak Penyisihan Grup B Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 5 September 2015. Arema menjaga asa ke perempat-final setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 3-1. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

Arema sudah menyiapkan strategi untuk mengamankan poin di kandang sendiri.


Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

14 September 2015

Pesepakbola Persebaya, Rudi Widodo berebut bola dengan pemain Martapura FC, Ady Setiawan pada pertandingan Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat. 2 September 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

Persebaya United mewaspadai empat pilar Sriwijaya FC.