Bagi Bambang, 30 tahun, laga kedua partai final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu, 29 Desember 2010 itu jadi pertandingan ke 86 membela Merah Putih. "Ini merupakan kegagalan saya yang kesekian kalinya," tulisnya dalam situs bambangpamungkas20.
Di turnamen dua tahunan ini, Indonesia empat kali tampil di final, tanpa sekali pun memboyong piala. Bambang merupakan sosok yang paling sering senior ketimbang kawan-kawannya.
"Sejujurnya malam itu saya ingin menangis," katanya. Dia berhasil mengalahkan emosinya dan berusaha tegar. Sebagai pemain senior, ujar penyerang bernomor 20 ini, dia berkewajiban membesarkan hati rekan-rekannya.
Satu per satu punggawa timnas dia sambangi sambil berkata mereka sudah melakukan yang terbaik. Dia memeluk Irfan Bachdim yang sedang sesungukan. "It's OK Irfan, maybe next time, bro," ujar Bambang.
Arif Suyono, yang terlihat menangis paling keras di stadion yang dipadati 100 ribu suporter itu, juga dia hampiri. "Isin rek, ketok no TV nangismu," ujar Kapten Persija Jakarta kelahiran Salatiga Jawa Tengah itu berbisik, setengah guyon. Bisikan itu berarti, "Malu ah, tangisanmu terlihat di TV."
Wakil Kapten Firman Utina, yang gagal menjaringkan tendangan 12 pas tidak ketinggalan dihibur. "Terlepas dari kegagalan penalti tadi, lo udah ngelakuin tugas yang luar biasa buat tim ini, Man," kata Bambang.
Firman, 29 tahun, menyandang ban kapten sejak awal kompetisi bergulir dan jadi motor serangan Garuda. Gelandang Sriwijaya FC terpilih sebagai pemain terbaik AFF 2010. "Siapa pun, bisa gagal penalti, sob, gue juga sering," kata Bambang. "Lo pantes jadi pemain terbaik AFF kali ini Man, selamat!"
Dalam tulisan yang diunggah malam tadi, Bambang meminta pendukung timnas untuk berhenti menyalahkan sinar laser yang dipancarkan pendukung Malaysia sebagai penyebab takluknya Indonesia 3-0 di leg pertama, di Stadion Bukit Jalil. "Sinar laser memang sedikit banyak mengganggu, akan tetapi alangkah kurang bijaksana jika kita menjadikan hal tersebut sebagai alasan utama," katanya.
Bepe, panggilannya, juga mengajak berbagai pihak berhenti menyalahkan Pasukan Garuda atas kegagalan di partai final. Menurutnya, dalam lima pertandingan sebelumnya, mereka telah melakukan kerja yang luar biasa. "Setiap orang yang berusaha pasti akan membuat kesalahan, mereka yang berpangku tangan tidak akan berbuat salah," katanya.
BAMBANG PAMUNGKAS 20 | REZA M