TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia tidak membantah sedang melakukan pendekatan kepada pemain klub peserta Liga Super Indonesia (LSI). Hal ini dilakukan oleh tim khusus yang dibentuk PSSI.
"Kami memang ada tim khusus yang melakukan pendekatan kepada klub peserta, pemainnya, dan pemiliknya, terkait adanya instruksi FIFA," kata anggota Komite Eksekutif PSSI, Bob Hippy, yang bertugas sebagai koordinator tim nasional, saat dihubungi akhir tahun.
Menurut Bob, langkah itu ditempuh PSSI sesuai arahan dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) yang disampaikan kepada PSSI melalui surat yang dikirimkan pekan lalu. Dalam surat itu, FIFA menyatakan Liga Super Indonesia (LSI) adalah ilegal sehingga melarang pemain di luar kompetisi sah PSSI (LSI) masuk tim nasional dan berlaga di kompetisi resmi lainnya.
PSSI juga diminta melakukan pendekatan untuk merangkul klub tersebut. Karena ada instruksi itu, PSSI lantas membentuk tim khusus untuk disebar ke klub di berbagai daerah guna menjelaskan maksud surat FIFA itu.
Langkah itu ternyata menuai protes dari salah satu klub LSI, yaitu Pelita Jaya. Manajer Pelita Jaya, Lalu Mara Satria Wangsa, mengaku PSSI telah mengancam pemainnya.
Ancaman itu dilakukan oleh Ketua Komite Disiplin PSSI Bernhard Limbong melalui telepon. Gara-gara ancaman itu, pemain naturalisasi Diego Michiels kemudian mengajukan surat pengunduran diri ke manajemen klub setelah bertemu Limbong. Inilah yang membuat Lalu Mara menyatakan perang dengan PSSI.
Terkait adanya tudingan, Bob mengaku tak tahu-menahu soal itu. "Saya tidak masuk dalam tim itu," katanya. Apabila Diego memutuskan mundur setelah mendapat penjelasan dari pengurus PSSI, kata dia, itu hal wajar. "Mungkin setelah membaca surat FIFA dia sadar," katanya.
RINA WIDIASTUTI