TEMPO.CO, Jakarta - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) berharap kisruh di organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) usai sebelum digelarnya kongres tahunan PSSI pada 18 Maret nanti. Hal itu dikatakan Ketua KONI, Tono Suratman, di kantor KONI, Selasa, 14 Februari 2012.
Toni menilai, rekonsiliasi di PSSI saat ini sudah menemui titik terang. Ia merujuk pada kasus Persipura yang akhinya bisa ikut serta di Liga Champions Asia 2011/ 2012, setelah sempat terjegal beberapa waktu lalu.
"Itu langkah yang baik. Begitu juga keinginan agarLiga Prima Indonesia (IPL) dan Liga Super Indonesia ada di bawah satu atap. Kelihatan sudah ada titik terangnya, dari upaya yang sudah dilakukan selama ini," ujar Tono.
KONI, Tono melanjutkan, sampai saat ini juga masih meyakini kisruh di organisasi olahraga terbesar di Indonesia itu bisa diselesaikan lewat rekonsiliasi yang digagas Kementerian Pemuda dan Olahraha melalui KONI.
"Kalau sudah mentok, kami siapkan alternatif. Bisa lewat badan arbitrase nasional di KONI (BAORI) dan KOI (BAKI). Saya juga telah sampaikan itu ke Menteri Pemuda dan Olahraga," Tono menambahkan.
Tono enggan menanggapi manuver Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang tetap ngotot menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menggulingkan kepengurusan baru PSSI saat ini. "Saya tidak mau menanggapi dulu. Satu persatu. Sekarang fokus rekonsiliasi saja," ujar Tono.
Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) sebelumnya memberi tenggat kepada Indonesia untuk menyelesaikan konflik internal sebelum tanggal 22 Maret 2012. Jika melewati tanggal itu, kisruh sepakbola Tanah Air tidak kunjung selesai, FIFA mengancam akan menjatuhkan sanksi.
ARIE FIRDAUS