TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Asosiasi Sepak Bola Liberia Musa Bility harus mengakhiri ambisinya untuk ikut dalam persaingan berebut posisi menggantikan Sepp Blatter sebagai Presiden Federation Internationale de Football Association (FIFA) akibat gagal lolos tes integritas.
Sementara itu, Presiden Union of European Football Associations (UEFA) Michel Platini, yang sempat muncul sebagai kandidat kuat pengganti Blatter, masih berada dalam hukuman 90 hari yang ditetapkan Komite Etik independen yang bekerja untuk FIFA.
Platini, bersama Blatter, menjalani hukuman itu karena adanya penyerahan dana yang tidak jelas tujuannya dari FIFA kepada UEFA yang ditransaksikan pada 2011.
Kedua tokoh sepak bola itu masih dalam proses mengajukan permohonan banding atas penetapan hukuman selama 90 hari tersebut yang, bagaimanapun, mengancam posisi Platini, yang ingin menggantikan Blatter.
Proses pemilihan Presiden FIFA dijadwalkan berlangsung pada 28 Februari tahun depan melalui kongres luar biasa badan sepak bola internasional tersebut di markas besarnya di Zurich, Swiss.
Dengan gagalnya Bility lolos tes integritas dan Platini masih diskors, tinggal lima calon pengganti Blatter, yakni Ali bin Al Hussein, Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, Jerome Champagne, Gianni Infantino, dan Tokyo Sexwale.